"Beneran nih,,kalau ada masalah cerita aja ama kita,,kita bakal listen and help you"
"Iya Jin,,jan bikin kita khawatir dong" tambah Tae yang juga ikut khawatir.
"Iye-iye kalau ada apa-apa gw ceritain "
"Nah,,gitu dong"".............................."
"Tuh rumah gw" kata Reana sambil menunjuk rumahnya
"Eh,knapa gw kaga asing ya ama ni daerah,,kek pernah kesini tp kapan?" gumam Rocky dalam hati sambil melihat lihat sekitar.
"Lo knapa Hyuk-Hyuk,,kok bengong? "Reana heran dengan tingkah Rocky yang melihat sekitar rumahnya
"Eh ngga ko,,nah dah sampe your home" kata Rocky sambil menurunkan Reana dari gendongannya.
"Gw heran dah ma Rocky masa(k) kuat sih gendong Reana? " Author"Eh makasih ya Hyuk-Hyuk"
"Haa? Tadi lo bilang apa?"
Reana baru sadar bahwa dia manggil Namja ini dengan Hyuk-Hyuk. Entahlah Reana juga nggak tahu kenapa dia bisa manggil namja ini dengan Hyuk-Hyuk. Tapi hatinya ingin sekali memanggil namja itu dengan Hyuk-Hyuk."Ada apa dgn Reana?"Author
"A-apa?" jawab Reana gugup
"Tadi lo manggil gw apa? Hyuk-Hyuk? Ngga salah denger nih? Jadi panggilan spesial buat gw nih" sangat jelas sekali kalau sekarang Rocky sudah mulai menggoda Reana.
"Paan sih ky" jawab Reana dengan memalingkan wajahnya ke segala arah yang terpenting bukan ke arah Rocky"Bukan ky,tapi Hyuk-Hyuk"
"Rese lo,Hyuk-Hyuk" jawab Reana sambil berjalan menuju pintu rumahnya walau sedikit pincang karna terkilir tadi. Dia sudah malas meledengi Rocky yang terus menggodanya sedari tadi."Nah gitu dong,kalo gitu gw pulang dulu,good night Nanaa~" kata Rocky setengah teriak karna dia sudah berlari menjauh dari rumah Reana. Dia tahu pasti dia akan kena pukulan Reana karna telah memanggilnya Nanaa. Yap itu panggilan spesial Rocky untuk Reana.
Saat Reana membalikan badannya ternyata Rocky sudah berlari menjauh dari rumahnya sambil berteriak.
"Dasar tu human" entah kenapa Reana tersenyum dengan kelakuan Rocky barusan.
"Hati" dijalan Hyk-Hyuk" gumamnya dalam hati sambil melihat Rocky yang mulai tak nampak lagi dari pandangannya. Entah kenapa Reana merasa nyaman bila di dekat Rocky seperti tadi.Saat Reana berbalik, rupanya neneknya sudah ada di depannya. Hanya satu yang Reana cemaskan.
"Apakah nenek melihat Rocky tadi?"
Bukannya takut neneknya marah karna ia pulang terlambat malah takut neneknya melihat Rocky."Kok pulang malem banget sih nak?" tanya nenek yang mulai memperlihatkan kekhawatirannya.
"Maap nek,Tadi busnya ngga dateng trus kakiku keseleo jadi tadi aku diantar sama te~" belum sempat Reana melanjutkan kata-katanya, neneknya sudah mulai panik setelah mendengar kata 'Keseleo'
"Eh,mana yg keseleo?Sini cepat masuk biar nenek urut"Dengan hati hati neneknya menuntunnya sampai ke kamarnya. Padahal kamar Reana ada dilantai 2. Reana jadi khawatir jika neneknya tidak bisa menuntunnya sampai ke kamarnya.
"Nek,sudah lah.Aku bisa jalan sendiri kok"
"Kau pikir aku bisa dibohongi?,nenek tidak akan membiarkanmu jalan sendiri,setidaknya untuk saat ini"
"Nee" Reana hanya bisa pasrah.Reana salah, ternyata neneknya bisa menuntunnya sampai ke kamarnya. Neneknya menaruh Reana di atas kasur dengan posisi duduk. Neneknya mulai melihat keadaan kakinya yang terkilir. Lalu ia mulai mengurut kaki Reana yang terkilir.