"Come away with me now to the sky. Up all the hills and the sea. Far beyond where memories lie. To a place where Im free to be me."
- To The Fairies They Draw Near Part II, Loreena McKennitt
***
"Jadi sekarang lu dapetin Elea nggak, pacaran sama Gladys juga nggak?"
Kenzo melirik sebentar pada Jeremy yang sudah menarik kesimpulan dari cerita yang baru saja Jeremy dengar. Kenzo biasanya tidak pernah menceritakan banyak hal pada Jeremy tapi kenapa kini semenjak ia merasa sulit mendekati Elea ia selalu butuh orang yang akan mensuport nya?
Apa karena Kenzo terlalu lemah mengahadapi Elea?
"Jo... Tejo..." Jeremy menyebut nama Kenzo seolah menyentak Kenzo untuk kembali ke dunia nyata jauh dari lamunannya soal Elea.
Kenzo mengangguk. "Ya begitulah," jawabnya.
Jeremy mendengus. "Terus sekarang lu maunya apa?" tanya Jeremy terdengar binging.
Kenzo mengedikkan bahunya. "Entahlah, gua aja masih bingung gua masih boleh bilang maunya apa atau nggak," gumam Kenzo.
Jeremy baru saja akan membuka mulut sebelum Abel muncul bersama anggota klub dance yang lain. Jangan ditanya soal kemana arah tatapan mata Kenzo. Tentu saja pada perempuan berkaca mata yang menundukkan kepalanya itu.
Elea ada disini dan itu membuat Kenzo jadi kebingungan bagaimana harus bersikap. Apa ini rasanya orang yang tengah jatuh cinta?
Seperti orang bodoh saja rasanya.
Tapi sudah tau bodoh Kenzo tetap menatap Elea yang tidak balik menatapnya.
Kenzo lalu merasakan pukulan didadanya yang dilakukan oleh Jeremy. Kenzo kini menoleh pada Jeremy.
"Kalau tatapan mata lu sekarang itu paku wajah Elea udah berlubang-lubang semua pasti gara-gara lu," cibir Jeremy membuat Kenzo hanya geleng-geleng kepala.
"Berlebihan lu Jer."
"Bukan berlebihan tapi emang tatapan mata lu nggak bisa dijaga amat itu lu liatin Elea sampai segitunya," sanggah Jeremy.
Kenzo baru akan kembali membela dirinya tapi Abel sudah lebih dulu mencuri perhatian semua orang di tempat itu.
"Oke guys hari ini gue mau kasih kabar sedih nih," kata Abel yang berhasil membuat semuanya bertanya-tanya dan penasaran.
Perasaan Kenzo langsung tidak enak apalagi saat melihat Abel melirik pada Elea.
"Elea mulai hari ini berhenti dari ekskul dance."
"Yahhh..." Semua orang terdengar kecewa.
Elea lalu terlihat tersenyum lembut. "Sebelumnya maafin kalau gue ada salah sama kalian dan kesannya gue kaya main-main di ekskul ini. Cuma ini gue udah mikir berkali-kali dan gue rasa gue nggak bisa lanjut. Gue berterima kasih untuk semua pengertian kalian. Dan semangat! Kalian dancer-dancer hebat."
Semua langsung tepuk tangan dan senyuman Elea semakin melebar.
"Terima kasih semuanya. Gue pamit dulu."
Elea lalu meninggalkan ruangan latihan klub dance.
***
Tidak tahu malu.
KAMU SEDANG MEMBACA
Hei Tinkerbell
Teen FictionAll you need is faith, trust and a little bit of pixie dust, and this story too of course. _Jungri lokal version_