× Hospital ×

899 115 2
                                    

Sekarang giliran yuna dan lia untuk masuk ke dalam gedung rumah sakit. Mereka jalan lurus terus, ini membuat lia heran.

"Yun, ini kita lurus aja, biar apa ?"

"Hmm, maksud lu ?" yuna blm menangkap arti pertanyaan lia.

"Kenapa kita gak belok ke kanan atau kiri di perempatan tadi ?" tanya lia lebih jelas.

"Ohh, setau gue di depan sana nanti ada lift." yuna mencondongkan shotgunnya ke arah depan.

Lia hanya ber-oh ria. Matanya sesekali menatap ke belakang, kanan, kiri, atas, bawah, depan. Takut-takut zombie itu akan datang secara tiba-tiba.

"Baaa." yuna menepuk punggung lia, dan itu membuat lia terlonjak kaget.

"Sialan lo, yuna." desis lia.

"Ga usah tegang amat, kak. Kan ada aku disini, hihihi." yuna menahan tawa dengan menutup mulutnya

Lia rolling eyes, niatnya mau jalan lagi tapi di tahan oleh yuna.

"Apaan sih ?"

"Sttt, di situ ada zombie. Coba kita bunuh mereka." ajak yuna.

"Lo aja sana." tolak lia. Fyi, lia sebenarnya takut dengan makhluk selain manusia, hewan, ama tumbuhan.

"Penakut, umur tua doang raganya cem debay. Mending bobo siang aja di rumah." ledek yuna, memancing emosi lia.

"Gue tau maksud lo, yun. Lo mau gue masuk yang pertama kan ?" yuna mengangguk.

"Huft, fine." lia melangkah masuk ke sebuah ruangan.



Blammm



Pintu ditutup dan ditahan oleh yuna. Lia yang berada di dalam kalang kabut.

"Bangsat kau." yuna hanya cekikikan membaca gerakan mulut lia.

Selain masalah yuna, lia juga harus menghadapi dua zombie yang semakin mendekat.

Mau gak mau lia menembak zombie bergantian.

"Argghh, harus berapa peluru sih ? Kalau gini gue pakai pisau deh." lia mengeluarkan pisau, lalu berjalan gesit melewati zombie. Tidak lupa, ia menusuk perut salah satu zombie dan menariknya. Hasilnya, satu zombie tumbang.

"Tinggal satu." lia melompat, mengaitkan kakinya di kepala zombie, menjatuhkan zombie, lalu menghancurkan kepala zombie dengan sebuah pisau.

Dipastikan, darah menempel pada baju lia. Yuna sedari tadi nonton, akhirnya membuka kan pintu.

"Gitu dong, gue suka sikap barbar lo saat emosi." ucap yuna sambil bertepuk tangan.

"Suka-suka pala lo botak !! Gue bunuh juga lo !" ucap lia, meletakkan Desert Eagle Mark XIX Pistol di pelipis yuna.

Doorr













----------













Kai dan taehyun sudah masuk, mereka menyusul teman-temannya yang lain. Dan tidak lupa, mulut taehyun yang tidak bisa berhenti mengoceh.

"Kai, lo mau tau rumor rumah sakit ini gak ?" tanya taehyun, tanpa menatap lawan bicara.

"Hmm" kai cuman berdeham, terlalu malas meladeni ocehan taehyun di saat melakukan misi penting.

"Gue dengar-dengar nih, rumah sakit ini khusus untuk penelitian korea selatan. Mereka sengaja membuat virus zombie. Sayangnya, ruang isolasi itu rusak, menyebabkan zombie keluar dan menyerang orang rumah sakit. Walaupun begitu, tentara yang dipimpin kolonel jeon bisa menahan zombie tetap di dalam gedung. Tetapi lo pikir pertahanan tentara bakal berapa lama ?"

Selesai bertanya, taehyun berhenti yang tidak disadari dengan kai.

"Kai, misalkan diantara kita ada pengkhianat, bagaimana ?" taehyun menatap kai yang berdiri di tempat.

"Maksud lo apaan ?!" kai sedikit meninggikan nada suaranya, tanda ia tak suka pertanyaan taehyun.

"Kalau misi kita bukan untuk menyelamatkan professor jeon, tapi misi lain yang tidak kita ketahui ? Dan salah satu temen kita ada yang bantu pemerintah di belakang ?"

"Kalau itu benar terjadi, gue akan bunuh lo." kai menatap nyalang, lalu kembali berjalan.

'Huh, dia blm percaya sama gue ya.'
















Tbc

Btw nanti, jangan bosan ya
liat kata 'dorr' mulu:')

1| The mission  ×txtzy×Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang