× Accidentally ×

683 86 1
                                    

Taehyun, lia, chaeryeong, yuna, kai berlari ke arah kiri dengan taehyun di depan dan yuna paling belakang. Segerombolan zombie itu semakin dekat ke yuna, sontak ia meminta bantuan.

"Kai !" ucap yuna tetap berlari. Kai menoleh, menarik tangan yuna membantu menghindari raihan tangan zombie.

Cukup jauh mereka berlari, akhirnya mereka melihat tangga. Menaiki anak tangga satu persatu, namun tidak dengan zombie. Mereka hanya diam berdiri memandang manusia cantik dan tampan.

Sampai di lantai 2, yuna berhenti di ikuti yang lain di belakang. Menghirup udara banyak-banyak. Sebelum berbalik, menatap temannya.

"Gila, mereka kok jadi bisa melihat ?" tanya lia.

"Entah, mungkin zombienya bermutasi." jawab chaeryeong sekenanya.

"Trus, sekarang gimana ?" kai mengusap dagu kasar.

"Cari kertas petunjuk lah."

"Kenapa lo keliatan niat banget nyari tuh petunjuk ?"

Yuna yang di tatap kai langsung mengedikkan bahu. "Penasaran aja, siapa yang berkhianat."

"Jangan bilang lo percaya ama ucapan taehyun." nama yang disebut cuman mengernyit bingung.

Lia yang dibelakang kai, chaeryeong yang dibelakang lia dan taehyun yang dibelakang chaeryeong memilih untuk tidak ikut campur perdebatan maknae mereka.

"Memang apa salahnya ? Ini hak gue."

"Ya dah, terserah." kai mendengus sambil memainkan pistol nya.

"Lagian, coba lo pikir baik-baik. Misi ini terlalu aneh. Buat apa kamera di armor kita, padahal posisi kita sama basecamp ga jauh."

"Dan kertas petunjuk yang dibawa lia- beomgyu mengarah pada satu orang."

Lia mulai tertarik dengan pembicaraan yuna, "hnn, siapa yang lo maksud yun ?"

Yuna memandang lia dan kai bargantian, "Orangnya ad-"

Dorrr

Satu peluru melesat mengenai bahu yuna. Semua orang terkejut, terlebih kai berteriak menghampiri yuna yang ambruk di bawah.

"Yuna !! Kita harus membawanya ke tenda medis !!." seru kai yang dilanda panik.

"Tenang kai, di bawah masih ada zombie." ucap chaeryeong menenangkan kai.

"Gue gak bisa gue tenang kalau gue sendiri yang buat yuna kayak gini !!" chaeryeong, lia, dan taehyun terkejut mendengar perkataan kai.

"Chaeryeong, coba lo minta bantuan kolonel jeon. Lia juga, sebisanya lo tahan pendarahan yuna." chaeryeong dan lia mengangguk.

Tak lama kemudian, tiga tentara datang membawa tandu. Lalu mereka memindahkan yuna ke tandu untuk di bawa ke bawah. Kai mengekori di belakang.

"Sekarang apa yang harus kita lakukan ?"












----------









Pintu lift terbuka, dengan cepat soobin, ryujin, beomgyu, yeji masuk ke dalam. Namun tidak dengan yeonjun, ia sedang menembak para zombie.

"Kalian pergi duluan, gue akan tahan mereka disini." itulah yang diucapkan yeonjun sebelum pintu lift tertutup.

Yeji berdecak malas, lalu menarik armor yeonjun sehingga yeonjun tertarik ke belakang. Untungnya pintu lift blm tertutup rapat.

"Ga usah sok pahlawan deh. Kita harus bersama-sama, ingat itu !!" yeonjun diam bae, gak bilang makasih. Yaa, yeji juga gak mengharapkan itu.

"Rencana selanjutnya bagaimana ?" soobin bertanya agar suasana tidak awkward.

"Kelompok disana ada siapa aja ?"

"Chaeryeong, taehyun, lia, yuna, dan kai." jawab beomgyu sembari melipat jari seperti menghitung.

"Bagus deh, kita ke lantai 4."

"Iya, gue udh pencet kok." yeonjun membalas dengan anggukan, ia mengeluarkan talkie walkie.

"Halo, agen taehyun. Apa lo denger gue ? Ini yeonjun, tolong segera balas."

"Dengan hoss... agen taehyun, hoss... Kenapa yeonjun ?"

"Kau bersama yang lain ? Posisi kalian dimana ?"

"Iya, gue sama yang lain ada di lantai dua."

"Syukurlah, tolong dengar baik-baik. Kalian geledah ruangan dua, satu dan basement. Jangan lupa tujuan kita mencari professor jeon, sebuah berkas dan kertas petunjuk." jelas yeonjun panjang lebar, taehyun disana tidak terlalu mendengarkan.

"Iya bawel amat lo."

Dorrr

"Yunaaa !!"

Yeonjun membola matanya mendapat suara tembakan dan teriakan kai yang memanggil yuna. What happen ?












Mari putar waktunya sedikit, saat yeonjun mengatakan 'kertas petunjuk', ryujin menatap kesal ke yeonjun.

"Sumpah, memang sepeting apa kertas yang lo temukan itu ? Hanya angka 10 dan kalimat gak jelas." decak ryujin, kemudian lebih memilih menatap ke atas.

"Hey, bukankah itu terlalu aneh ? Bisa jadi yang dikatakan taehyun benar."

"Kau percaya pada agen gak becus itu, huh ?" sarkas ryujin. Beomgyu gak bisa terima kalau teman baiknya dikatain oleh siapapun.

"Maksud lo apa !!" murka beomgyu. Soobin udh panik aja melihat beomryu saling menjambak.

"Guys, please stop." ucap soobin menengahi.

"Dia duluan yang ngatain temen gue, bin !" beomgyu masih menarik rambut ryujin, begitu pula dengan ryujin.

"Dih, mana ada cowok yang jambak rambut cewek duluan !!" soobin melirik yeji meminta bantuan.

"Biarin aja lah, bin. Mereka ini yang kesakitan." kata yeji tak peduli. Karena atensinya berada pada sosok pemuda yang matanya tengah melotot.

"Lo kenapa deh, jun ?"

Yeonjun menoleh ke yeji, mukanya berubah menjadi pucat. "Yuna ditembak....."

"Apa ?!!" sip, semua orang yang ada di lift mematung. Termasuk beomryu yang masih dalam pose jambak menjambak.

























Tbc

1| The mission  ×txtzy×Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang