x Test ×

812 100 0
                                    

Keadaan ryujin dan chaeryeong bisa dibilang biasa aja. Mereka dihadapi dengan 2 zombie yang tidak memangsa mereka.

"Ryu, mau uji coba sesuatu ?" tanya chaeryeong di balas satu alis terangkat di muka ryujin.

"Coba kita uji tubuh mereka. Berapa peluru yang di perlukan untuk menghabisi 1 zombie."

Ryujin melakukan apa yang disuruh chaeryeong. Dia menembak satu zombie, 4 peluru baru dia tumbang. Sedangkan chaeryeong hanya 1 peluru saiga-12  1 zombie tumbang.

"Ryu, coba lo tusuk zombie itu. Ngecek udh mati atau pingsan doang." sekali lagi chaeryeong menyuruh ryujin.

"Ck, kenapa harus gue sih ?"

"Lo paling berani diantara itzy." chaeryeong mengedikkan bahu.

Dan sekali lagi ryujin menuruti perintah chaeryeong, bukan tanpa alasan. Chaeryeong ini memang terkenal pintar membuat taktik.

Pertama ia menusuk zombie yang ditembak chaeryeong, hasilnya zombie itu tidak terbangun. Ia berpindah menusuk zombie yang tadi ia tembak. Dua kali tusuk tiba-tiba zombie itu bangun.

Ryujin berjalan belakang pelan guna menghindari perhatian zombie. Namun, zombie tersebut mencium bau ryujin. Ia semakin dekat dengan ryujin.

"Chaeryeong, tembak sekarang !!" ryujin panik, ia melihat sekelilingnya.

Dorrr

"Kalem bos, panik bener keliatannya." kata chaeryeong santai.

"KALAU GUE DIGIGIT GIMANA, BEGO ?!!" teriak ryujin, berhasil mengundang perhatian para zombie.

"Bagus, ryujin. Lihat apa yang sudah lo perbuat." sarkas chaeryeong.

"Yang penting gue bantu."

Ryujin, dan chaeryeong kembali menghasilkan bunyi peluru dikeluarkan.










----------





Di basecamp tentara.

"Bagaimana hasil penelitian agen txt dan itzy saat ini ?" tanya kolonel jeon.

"Mereka sudah mengetahui zombie hanya bereaksi pada suara. 1 zombie bisa tumbang dengan empat peluru pistol dan mati dengan 1 peluru shotgun." lapor seorang tentara yang duduk di depan layar besar.

"Bagus, tetap awasi mereka." titah kolonel jeon. Kemudian dia menatap salah satu layar yang menampilkan kamera seorang agen.

'Lakukan tugasmu dengan benar, agen.'










----------









Dorr

Suara tembakan itu menghentikan gerakan lia. Ia menurunkan senjatanya, matanya menatap atap ruangan.

"Tembakan siapa tuh ? Bunyinya berantakan banget."

"Dari lantai dua kan ?" tanya yuna.

"Keknya iya, mau kesana ?" setelah yuna mengangguk, lia dan yuna menuju lift. Pintu lift terbuka, dan mereka masuk. Yuna merasa ada yang mengganjal.

"Lia, lo ngerasa ada yang aneh gak sih ?"

"No, why ?"

"Lift ini masih berfungsi dengan baik, lampu juga menyala. Berarti rumah sakit ini masih di salurin listrik oleh pemerintah. Kenapa mereka melakukan itu ?" jelas yuna, sedangkan lia terpaku. Namun tak lama pintu lift terbuka. Mereka menyaksikan yeji di kelilingi oleh zombie.

"Yeji !! Cepat kesini !!" teriak yuna yang mendapat delikan dari lia.

"Bodoh, bukan hanya yeji yang kesini tapi juga para zombie juga ikutan kesini." yuna hanya cengengesan setelah mengetahui akibat kelakuannya.

"Tekan tombol pintu terbuka dan yeji, lo lari kesini, biar gue yang nembak." mereka melakukan apa yang disuruh lia. Sampai akhirnya yeji hampir berhasil masuk, kalau saja tangan yeji tidak di pegang zombie.

"Enyah kau, makhluk sialan !" zombie tersebut di tendang sehingga pegangan zombie merenggang, hal ini tak di sia-sia kan oleh yeji. Ia langsung menghempaskan dan masuk ke dalam lift.

"Yuna, tutup pintu !!" yuna berkali-kali menekan tombol tutup.

Ting ! Lift bergerak ke lantai atas.

"Thanks for you help." ucap yeji.

"Your welcome."

"Yeonjun kemana ?" tanya lia setelah menyadari pemuda itu tak ada di samping yeji.

"Kita mencar." dari nada bicara yeji, lia sepertinya tahu apa yang terjadi pada mereka berdua.

"Ohh."

"Btw kalian nemuin sebuah berkas tentang zombie ?" lia dan yuna saling berpandangan.

"Tidak."

"Kalian sudah menemukan professor jeon ?" yuna dan lia kompak menggeleng kepala.

Yeji tampak berpikir. "Kayaknya ada sesuatu yang kita lupakan." yuna dan lia diam saja.

Hening....

"Oh iya, para korban !"










----------










"Hei, apa kamu orang yang terjebak disini ?"


















Tbc

1| The mission  ×txtzy×Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang