Kemala #Part 25

6.3K 476 16
                                    

Satu minggu sebelum sidang keputusan pengadilan.

Hari ini hari yang sangat melelahkan bagi Pram. Tumpukan laporan yang sedari pagi dikerjakan masih menyisakan tiga map. Seharusnya dia sudah pulang untuk memberikan perhatian lebih pada putra semata wayangnya setelah Ibunya pergi. Bukan tipe Pram yang meninggalkan pekerjaannya sebelum selesai hari itu juga.

Dion tidak berani pulang duluan setelah kejadian sang atasan marah besar waktu itu. Takut jika ada sesuatu hal yang menimpanya.

Seorang lelaki bertubuh tegap dan juga preparat tampan, tak kalah dengan pesona bisanya datang didepannya.

"Pak Prambudi ada?" tanyanya to the point.

"Maaf, Bapak siapa? Apakah sudah ada janji?" Din balik bertanya pada orang itu.

"Saya Leo, rekan bisnis Pak Prambudi," lelaki itu adalah Leo. Entah, apa yang mau dilakukannya.

"Sebentar, saya sambungkan ke Bapak." Din menghubungi Pramuka lewat interkom.

"Silakan masuk, Pak Leo." Lalu Din berdiri dan mengantar Leo kepintu sang atasan.

Pram melihat kearab pintu dan melihat siapa yang datang.

"Mau apalagi kamu kemari? Bukannya urusan bisnis kita sudah selesai?" Pram langsung fokus pada wajah itu. Wajah orang yang sudah berhasil merusak rumah tangganya dengan Karin.

"Santai, Pak Pram. Bisa kita bicara sebagai sesama lelaki?" Leo masih bersikeras untuk bisa berbicara empat mata dengan Pram. Dion segera menutup pintu setelah melihat kode mata oleh Pram. Dan hanya mereka berdua yang ada diruangan itu.

"Bagaimana proses perceraianmu dengan Karin?" Leo terang-terangan.

"Maksud kamu?" Pram masih belum paham apa maksud orang suruhannya ini.

"Begini, sebenarnya ini memang rencanaku. Aku berencana menghancurkan wanita satu itu." Leo mengambil napas untuk memulai ceritanya.

"Karim itu segala berbulu domba, dia menikah denganmu karena kamu kaya. Orangtuamu mempunyai banyak perusahaan dan hanya kamu anak tunggalnya. Jadi secara logika, kamu yang akan mewarisi semua harta orangtuamu,"

"Wanita itu licik, dulu sewaktu aku masih kaya dia mau denganku. Bahkan rela menyerahkan kehormatannya demi sebuah mobil. Sampai akhirnya orangtuamu bangkrut dan aku jatuh miskin. Karim meninggalkanku dengan terang-terangan mengenakannya sebagai calon suaminya,"

"Saat itu hatiku hancur, cintaku yang tulus hanya dipandang karena harta saja. Sejak itu aku menyusun rencana menghancurkannya," Leo berkata sebenarnya.

"Kamu yakin kalau Karim hanya mengincar hartaku?" Pram masih belum percaya.

Leo menceritakan jika Karin hanya ingin mendapatkan perusahaan yang sekarang di pimpin Pram ini. Perusahaan pusat yang mempunyai cabang diberbagai kota. Lewat sebuah rekaman yang Leo sengaja lakukan setelah adegan ranjang dengan Karin ketika di Paris beberapa bulan lalu. Sejak itu Pram yakin seribu persen akan menceraikan Karin. Cinta pertamanya yang sudah berkhianat.

***

"Nitip Akbar, ya, Sus. Saya hari ini banyak urusan." Pram meminta pengasuh Akbar menjaga anaknya.

Hari ini Pram mencurigai Simbok, wanita paruh baya itu seakan menutupi sesuatu. Orang suruhannya sudah siap di lokasi yang di janjikan. Pram tinggal menunggu laporan sebelum datang ketempat itu.

Hari ini ada beberapa orang yang yang mengunjungi makam kedua mertua Pram. Yang pertama adalah seorang penjual bunga langganan Mala. Menurut keterangan penjual itu Mala memesan bunga satu bulan sebelum meninggalkan rumah. Pada hari ini suruh mengantarkan kemakam kedua orangtuanya dan makam adiknya.

Kedua adalah Simbok. Wanita paruh baya ini datang ke makam sebelum pukul sembilan. Itu artinya sebelum Pram keluar kamar, Simbok sudah pulang dari makam. Dan yang ketiga adalah seorang pemuda berseragam tentara. Dia membawa bunga seperti yang lainnya. Orang suruhan Pram segera menghubunginya agar datang ke lokasi.

Bersambung?

=====🌼🌼🌼=====

538 kata

Siapakah pemuda itu? Nantikan para selanjutnya.

Maaf, memang pendek updatenya. Hanya 500 kata sesuai dengan ketentuan.

Jangan lupa vote dan komennya.

Terima kasih

Karanganyar,
13 April 2020


{{ TAMAT}} KEMALA  (Aku Bukan Perebut Kebahagiaan) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang