Ini tentang khawatir yang menjelma menjadi kasih
Yang setiap jemari hangatnya bagaikan perapian dengan segelas coklat panas dan selimut
Menghangatkan dan melindungi di tengah badai yang abadi
Khawatir kadang juga bermutasi menjadi insomnia
Di sofa yang tidak terlalu empuk, menunggu seseorang mengetuk dan membuka pintu
Biasanya pukul satu atau dua pagi, gemerisik angin dan langkah kaki adalah alarm untuk menyikap selimut lelah untuk sementara
Bersiap untuk mengutarakan satu pertanyaan yang selalu disimpan sambil terlebih dahulu menghangatkan nasi
"Sudah makan? "
"Belum. Makasih sudah menunggu. Aku sayang Mama"
Namun karena terlalu gugup, aku hanya mengangguk dan tersenyum
KAMU SEDANG MEMBACA
24 "Sekumpulan Hidup yang difrasakan"
PoetryPada 24 yang sama, dan 86400 yang berbeda Sebuah penggalan-penggalan diari hidup yang mempresentasikan proses menjadi dewasa. Berisikan impian, patah hati, rindu, pelajaran, dan apapun yang terlintas di kehidupan. Tulisan ini juga merupakan pr...