Pernahkah kau membakar kehampaan di tengah teluk tanya yang membenam binasa
Pernahkah kau mengerutkan titah wajah pada cermin praduga tak bersalah
Ingin kubenamkan kepala yang berisi tarian sufi yang menari dari larut sampai larut
Membasahi sekujur kebutuhanku dengan kendi-kendi jawab yang mematikan benak
Tak pelak identitasku dilayarkan pada Sungai Musi
terhanyut ke Sungai Kapuas
dan tenggelam di Bengawan SoloMataku terluka pada telaga bidadari yang tak seharusnya diintip oleh raga yang bernyawa
Kebutaanku angkuh
Kemesraanku luluh
KAMU SEDANG MEMBACA
24 "Sekumpulan Hidup yang difrasakan"
PoésiePada 24 yang sama, dan 86400 yang berbeda Sebuah penggalan-penggalan diari hidup yang mempresentasikan proses menjadi dewasa. Berisikan impian, patah hati, rindu, pelajaran, dan apapun yang terlintas di kehidupan. Tulisan ini juga merupakan pr...