PROLOG

149K 5.9K 114
                                    

Vote before reading.

Read before comments.

Happy reading____

Situasi tegang begitu kental menyelimutiku dan empat orang yang berada di depanku. Gazebo yang ramai dengan suara ghibah menjadi tidak terdengar ditelinga kami.

"DOSENNYA KILLER!" kata Dita yang berpotongan seperti polwan membuka suara.

Mataku yang berwarna coklat terang ini tak henti-hentinya memandangi ponsel dimana tertera mata kuliah yang harus kuambil.

Hanya satu mata kuliah wajib, Bahasa Indonesia dengan nama dosen, Bagas Aksara Dinata, S.E., M.B.A.

Terkenal sebagai dosen muda killer dan perfectionist, tidak ada kata toleran dalam hal kedisiplinan. Menurut berita yang tersebar di kampus, tidak ada yang mendapat nilai A pada mata kuliahnya. Bahkan, mahasiswa semester akhir yang dibimbing olehnya tak jarang masuk Rumah Sakit. Miris bukan?

Alih-alih kelasnya sepi, tapi selalu ramai dengan mahasiswa perempuan. Alasannya hanya satu, "GANTENG!"

"Bagaimana?" tanya Nino tenang meminta pendapat. Matanya tajam menatap kami satu persatu.

"Kalau kita mau bareng-bareng lulus cepet, hanya semester ini waktunya kita ngelarin hutang mata kuliah semester sebelumnya, sebelum skripsi," sahut Anggre mengingatkan dengan intonasi lembut ala putri keraton. Setahuku nyokapnya memang asli pribumi Solo.

Laki-laki dengan wajah blasteran berdecak, Daniel namanya. "Niat ngehindarin yang killer malah dapet king killer!"

Kalau bukan karena terpaksa, aku tidak akan pernah mengambil mata kuliah Bagas. Aku mendongakkan kepalaku melihat mereka yang gelisah. "Gue ambil!"

Suasana menjadi hening sepersekian detik.

"Gue setuju sama Lana," sahut Dita antusias.

"FIX!" Nino memutuskan.

****

Maaf ya, karena ini karya perdana author, jadi selama masih on going author bakal revisi-revisi, Ok.

Makasihh.

-15 April 2020

Dosen Killer!Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang