5. Astan

2 2 0
                                    

~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~

Story and Picture Editing by tinarnarra

Picture from Pinteres

~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~

Arden menyeduh bubuk cokelat dengan air panas. Saat diaduk aromanya menyebar memenuhi seisi ruangan. Ia menghampiri kedua tamu spesialnya itu, Cassandra dan Carsius. Mereka menatap Arden penasaran, seperti bertanya-tanya aroma enak apakah itu? Tapi karena keduanya paham etika bertamu mereka jadi sungkan bertanya dan hanya menunggu tuan rumah menjelaskannya.

Arden menatap kedua orang itu heran karena minuman yang ia suguhan tak lekas diminum, Hm?Ada apa? Apa jangan-jangan...

"Silahkan diminum, ini namanya cokelat panas. Sangat cocok diminum pagi dan malam hari, kami... maksudku, aku dan teman-temanku juga suka minuman ini. Ku harap kalian juga," Tutur Arden menjelaskan sesingkat mungkin.

Mereka mengambil gelas masing-masing. Sebelum diminum mereka berterimakasih terlebih dahulu. Mereka terlihat terkejut dengan rasa manis di dalam mulutnya. Rasa yang asing namun membuat jatuh cinta umpamanya, terutama Cassandra. Ia terlihat lupa diri sampai habis dalam sekali minum.

Arden tertawa dalam hati, Ternyata benar, ya...

Ia menaruh gelas kosong di meja kayu yang menjadi alas jamuan di sana. Cassandra menghapus jejak cokelat di sekitar mulutnya. Ia terlihat sedikit malu. Ia berdeham, "Tuan Arden Vozan. Saya akan mengajukan beberapa pertanyaan tapi sebelumnya apa ada yang ingin Anda tanyakan terlebih dahulu?" Ucapnya dengan nada ramah.

Arden tersenyum kikuk. Ia bingung, haruskah ia katakan atau tidak tapi setelah mempertimbangkannya pertanyaan itu keluar dengan lancar, "Anu, sepertinya kita hampir seumuran jadi kalau bisa panggil nama saja. Lalu kalau tidak keberatan apa bisa ceritakan lagi tentang tempat tinggal kalian? Aku sedikit penasaran? Tapi kalau tidak boleh juga tidak apa-apa," Arden menggaruk kepalanya yang tak gatal. Ia ingin memastikan sekali lagi apakah menang benar ada dunia paralel yang mereka katakan sebelumnya. Ia juga hendak membandingkan apakah dunia itu sama seperti dunianya Hero Bitsa, karakter kesukaannya.

"Baiklah, Arden. Kalau begitu dimulai dari Astan terlebih dahulu. Astan merupakan negeri dengan lima bagian utama di dalamnya, yaitu bagian timur yang terdiri dari hutan tempat tinggal binatang liar, bagian selatan yang terdiri dari jurang kapur yang paling terkenal di Astan, bagian utara terdiri dari hamparan rumput segar berwarna kuning keemasan, bagian barat yang terdiri dari 70% air dan tempat tinggal ras berbahaya seperti hydra dan siren, dan yang terakhir bagian pusat yang merupakan bagian paling luas diantaranya juga tempat tinggal hampir seluruh ras di sana. Negeri sejuta kehidupan tempat tinggal kami para ras Ability. Di sana kami hidup berdampingan dengan ras lain, saling menghormati dan saling percaya satu sama lain. Kami hidup dengan damai." 

Arden terkagum-kagum mendengarnya. Tapi ada satu hal yang mengganjal dibenaknya, Kenapa mirip dengan dunia Hero Bitsa, ya? Apa karena keduanya sama dunia pararel?

"Tapi... beberapa waktu lalu keseimbangan Astan terganggu. Kami rakyat Astan kebingungan dengan peristiwa aneh yang sering terjadi ini. Lalu pertanyaan yang kami cari itu tiba-tiba muncul. Dalang dibalik semua itu adalah Tuan Maskus, yang merupakan mantan murid Master Dhurbarn. Beliau menantang raja kami untuk bertarung, pernyataannya secara tidak langsung sama seperti menantang seluruh rakyat Astan untuk berperang. Pertumpahan darah pun terjadi dimana-mana, raja ke sebelas pun terkena serangan fatal hingga tak sadarkan diri. Tapi karena pengorbanannya kami berhasil menang mutlak. Setelah mendapat kekalahannya Tuan Maskus tidak melakukan perlawanan dan hilang begitu saja namun yang sangat di sayangkan raja ke dua belas yang seharusnya duduk dengan bangga di istana menikmati kemenangan juga hilang disaat yang bersamaan.

The God of The Rings ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang