Self Quarantine

939 91 20
                                    

Note: masih inget sama ff Summoner? :)

Warning! 19++





.

.






Pintu lemari es yang ditutup dengan keras sedikit menimbulkan suara debuman yang kemudian terdengar helaan nafas panjang dari belah bibir Kris. Kedua tangannya berada di pinggang, tampak di wajah tampannya jika laki-laki itu saat ini sedang kesal. Bagaimana dia tidak kesal jika keinginannya untuk membuat sesuatu untuk makan siang tidak bisa ia lakukan karena lemari es yang kosong.

Dirinya tidak mungkin salah ingat karena pagi tadi saat ia membuat omelet untuk sarapan, masih tersisa beberapa butir telur, sekotak susu rendah kalori, buah-buahan, dan beberapa makanan beku di freezer. Bahkan sekotak es krim yang semalam masih tersisa pun lenyap dari pandangan. Dan semua itu adalah sisa stok makanan untuk beberapa hari ke depan selama pemerintah menerapkan karantina mandiri akibat wabah virus.

Kris memang ketua mafia yang kejam, tapi bukan berarti dia dengan sukarela keluar dari rumah dan membahayakan dirinya sendiri.

Itu idiot namanya.

Dan Kris tahu siapa dalang dibalik menghilangnya isi lemari es miliknya.

"Tao!" membuka pintu kamar mandi dengan sekali sentakan, Kris melihat ke satu titik dimana sang incubus kini menoleh ke arahnya.

"Ada apa?" respon lugu itu keluar dari bibir belepotan Tao. Ia sedang berendam di dalam bath up sambil mendekap sekotak es krim dan tangan kanan yang menggenggam sendok. Kris masih tidak mengerti bagaimana seharusnya seorang incubus bersikap. Karena setelah memutuskan untuk menerima tawaran Tao 1 tahun yang lalu, incubus yang disadarinya berwajah manisㅡmeski Kris enggan mengakuinyaㅡitu bertingkah seperti remaja berusia belasan yang terkadang membuatnya meragu jika Tao adalah iblis yang penuh nafsu.

"Apa yang pernah kubilang untuk tidak membawa makanan ke kamar mandi?"

Senyum sok lugu muncul di wajah Tao. "This is fun, wanna join me?"

Kris menghela nafas kasar. Percuma baginya mendebat seorang Zitao karena iblis manis itu selalu memiliki cara untuk membalas kata-katanya.

"Cepat selesaikan mandimu dan pergi belanja" ujarnya, berniat untuk pergi sebelum suara protes Tao terdengar.

"Kenapa aku??" nadanya terdengar dramatis. "Kenapa tidak kau suruh bawahanmu saja?"

Kris membalikkan badan, menatap Tao datar. "Kau yang sudah menghabiskan isi lemari es dan kau juga yang harus pergi belanja"

"Tapi Krriiiiissss" Tao merajuk. "Kita sedang karantina mandiri, di luar sedang ada virus"

"Kau incubus Tao. Berhentilah menatapku dengan pandangan memelas dan segera pergi belanja"

Dengan itu Kris meninggalkan kamar mandi dan meninggalkan Tao yang kini tengah meniru sang pria Wu tanpa menghentikan kegiatannya menikmati es krim.

Jangan salah jika menganggap Tao tidak akan menuruti perkataan Kris, karena setelah satu jam berada di luar, iblis manis itu muncul dengan beberapa kantung plastik besar dikedua tangannya yang berisi bahan makanan. Kris dengan gaya bossy-nya menyuruh Tao untuk menyimpan semua belanjaan itu di lemari es dan di tempat yang semestinya sementara dia tengah menerima telepon.

Tao melakukan semuanya dengan wajah masam, tak lupa mengolok Kris selagi ia melakukan pekerjaanya. Begitu selesai, ia segera melesat masuk ke kamar untuk melepas pakaiannya dan menemukan Kris yang tengah berkutat dengan laptop di pangkuan. Laki-laki itu duduk di tengah tempat tidur dengan meluruskan kaki panjangnya, sama sekali tidak terganggu ketika Tao mulai melepas pakaiannya hingga telanjang bulat.

Kris And Tao Ship: And How To Sail ItTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang