Play

1.8K 141 11
                                    

Senyum masih menghiasi wajahnya saat polisi patroli mulai membelokkan mobil mereka kemudian menjauh. Seperti angin yang berhembus cepat, senyumnya juga menghilang begitu suasana kembali hening. Tao berdecak kesal, pegangan tangannya pada tali keempat anjing miliknya mengendurnseiring dengan tatapan dari kedua matanya tertuju pada 4 anjing jenis German Shepherd yang sejak tadi menatapnya.

Tali yang berfungsi agar keempat anjingnya lebih mudah dikendalikan pun terlepas saat ia menggerakkan tangannya di udara, dengan telinga yang tinggi dan warna bulu yang tiba-tiba berubah menjadi hitam pekat, sosoknya kini tak lagi memakai sweatpants dan jacket, melainkan pakaian serba hitam dengan bagian kerah yang tinggi dan cape pendek sebatas lengan yang menghiasi bahunya, sepasang boots tebal dikedua kakinya, dan kedua maniknya berubah menjadi amber terang.

"Find him and bring him to the King" suaranya terdengar dingin. Tao menatap keempat anjing yang kini mengeram marah dengan mata yang berubah kemerahan.

Anjing-anjing berkepala dua itu berlari melaksanakan perintah dari tuannya. Sosok tinggi Tao yang berdiri di tengah jalan di sebuah perempatan jalan itu perlahan menghilang saat angin bertiup.









Raja duduk di singgasananya yang agung, jubah hitam panjang menggantung di bahunya dan sebuah mahkota keemasan berada di atas kepalanya dengan rambut berwarna hitam pekat. Terkenal dengan keangkuhan dan kekejamannya, Raja dunia bawah memiliki rupa yang diukir dengan sempurna, setiap jengkal tubuhnya seperti terpahat dari kristal yang membuatnya sangat mencolok dengan kesempurnaan.

Di pangkuannya terdapat seekor kucing kecil yang sedang tertidur, sementara tangannya yang besar mengelus tubuh kucing itu. Ruang tahta begitu sepi dan cukup temaram, hanya terdapat 2 penjaga di luar ruangan dan sejak tadi Raja hanya duduk di singgasana miliknya sambil menikmati pemandangan dari ketinggian istana miliknya.

Malam bulan purnama memang sangat indah, Raja bisa duduk berjam-jam di singgasananya untuk menikmati malam yang tenang bersama seekor kucing yang selalu berada di pangkuannya.

Suara pintu ruang tahta yang dibuka dengan tiba-tiba sedikitpun tidak mau membuatnya terusik, meski dengan jelas ia bisa mendengar nafas tersengal sosok yang baru saja masuk. Jemari panjangnya bergerak menggelitik di atas kepala si kucing yang kini mendengkur senang dengan mata terpejam.

"Kau terlihat sangat berantakan, Sehun. Ada apa?" suaranya berat, terdengar tenang.

Sehunㅡpemuda berkulit pucat yang kini berlutut di depan singgasana berusaha menstabilkan nafasnya dan menyeka keringat yang menghiasi dahi.

"My king, sungguh aku tidak tahan lagi jika Tao masih saja memerintahkan cerberus peliharaannya untuk mengejarku" dia mengeluh, melemparkan tatapan putus asa pada punggung kursi.

"Your highness?" Sehun memanggil ragu. Dia tahu jika Raja duduk di singgasananya, dia bisa melihat jubah yang menjuntai di lantai.

Raja menyeringai. "Apa yang sudah kukatakan, Sehun? Tao hanya ingin bermain, dia agak sedikit bosan di sini" masih mengelus kucing di pangkuannya, ia tersenyum pada si kucing hitam yang kini mengangkat kepala dan sepasang mata kuning cerah menatapnya.

Sehun menghela nafas. "Bisakah kau menggantiku dengan Jongin? Kau tahu, anak itu pasti sedang menertawaiku sekarang"

"Kenapa tidak kau tanyakan sendiri pada Tao? Jika dia mau, maka akan kuizinkan" Raja mengangkat tubuh si kucing dan mendekapnya di dada.

"Kau serius?" kerutan menghiasi dahi Sehun. "Kris, kau tahu maksutku- Tao pasti akan melakukan hal lain selain membiarkan anjing-anjingnya mengejarku. Aku mengerti kalau dia bosan, tapi sungguh aku benar-benar tidak sanggup lagi jika dia terus melalukan hal itu. Dan kau pikir apa dia akan mendengarkan aku? Karena terakhir kali kuingat, kau memberiku hukuman karena sudah membuatnya menangis"

Kris mengelus kucing hitam di dadanya, menahan hewan itu untuk melompat dari sentuhannya dan ia tertawa geli, tentu membuat Sehun mengerang kesal.

Hal ini akan sangat sulit mengingat betapa Kris memanjakan Tao selama ini. Dan Sehun tidak yakin jika Rajanya akan membantunya bicara pada Tao. Nasibnya memang berubah sejak Raja mendapatkan permaisurinya.

"Cerberus tidak akan bisa melukaimu Sehun. Lagipula itu hanya permainan hide and seek, mereka tidak akan benar-benar melukaimu" Kris berkata tenang, sama sekali tidak memiliki keinginan untuk memutar kursi singgasananya.

Sehun memutar bola matanya jengah. Jawaban yang sama dari Kris membuatnya benar-benar putus asa saat ini, karena itu artinya dirinya akan tetap menjadi 'teman bermain' Tao dan sengsara dibuatnya.

"Sungguh, apa cerberus pernah menggigitmu, my king? Mereka memang tidak melukaiku, tapi tetap saja rasanya sakit"

Kris tertawa terbahak, memutuskan untuk memutar kursi tahtanya untuk melihat Sehun yang masih berlutut dengan satu kaki dan mendapat tatapan 'apanya yang lucu?' dari kesatria terbaiknya sekaligus sahabat permaisurinya.

"Tao pernah bercerita padaku, cerberus hanya melompat ke arahmu saat mereka berhasil menangkapmu. Mereka tidak melukaimu Sehun. Kalaupun kau ingin berhenti menjadi teman bermain Tao, katakan langsung padanya" tawa membahana itu berubah menjadi senyum geli di bibir Kris.

Sehun mengernyit, sudah pasti Kris tidak akan membantunya. Namun hal yang baru ia sadari adalah sosok kucing hitam pekat yang berada di dekapan Kris yang kini menatap dirinya dengan kedua mata kuningnya yang cerah, seketika membuat Sehun melebarkan kedua matanya terkejut.

"No- why you didn't tell me if he's there?!" Sehun berdiri dikedua kakinya saat kucing hitam itu melompat dari dekapan Kris dan berdiri di hadapannya.

Raja kembali tertawa melihat reaksi Sehun yang kini membalikkan badan dan berlari secepat kilat, tepat saat kucing hitam itu juga berlari dengan keempat kakinya yang kemudian berubah menjadi seorang pemuda berambut hitam yang senada dengan pakaiannya.

"Come here you two face! You said you don't have any complaint at all! I'll whoop your ass!" suara Tao terdengar lantang di ruang tahta itu, berlari mengejar Sehun dan meninggalkan Raja yang kini menggelengkan kepala.

"Have fun!" Kris menyeringai kecil, tentu dia sama sekali tidak mengkhawatirkan Sehun yang akan 'disiksa' oleh Tao, permaisurinya.











----



A/n: stay safe, stay sanitize, stay healthy everyone

Kris And Tao Ship: And How To Sail ItTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang