Shuya's Little Diary

123 17 4
                                    

Paman Xiumin telat sepuluh menit dari yang dijanjikan, tidak biasanya Paman Xiu telat. Tapi jika diingat lagi, Paman Xiu tidak pernah telat jika ada urusan dengan sekolah ku, apa sedang terjadi sesuatu ya?

Ku putuskan untuk memeriksa ponsel lagi, tapi aku tidak mendapatkan pesan apa pun dari Paman Xiu. Apa sebaiknya ku telepon saja?

Oh. Aku melupakan sesuatu!

Maaf kalau aku lupa memperkenalkan diri. Hal ini sangat jarang terjadi, percaya lah. Aku tidak berniat untuk tidak sopan, jika mommy tahu, dia pasti sudah memberikan lirikan maut padaku.

Tapi jangan salah paham dulu, mommy tidak galak, sama sekali tidak. Mommy adalah ibu terbaik yang pernah ku bayangkan, meski terkadang mommy cerewet, tapi dia adalah mommy terbaik.

Oke, cukup. Sekarang aku akan memperkenalkan diri dengan cepat, karena aku sedang sibuk saat ini.

Namaku Shuya, Wu Shuya, aku tidak punya adik atau pun kakak, dan sekarang aku sedang menunggu Paman Xiumin yang seharusnya sudah datang sejak sepuluh menit yang lalu untuk bertemu dengan wali kelasku.

Jika kalian berpikir aku sedang dalam masalah, itu salah besar, oke? Aku anak baik-baik, aku tidak pernah berbuat ulah, hanya saja hari ini adalah kenaikan kelas, dan Paman Xiumin yang biasanya datang menggantikan kedua orangtua ku belum terlihat batang hidungnya.

Kalian bertanya kemana orangtua ku?

Oh, jangan salah paham dulu. Mereka ada dan mereka baik-baik saja, mereka masih bersama dan mereka menyayangi ku. Mereka adalah orangtua terbaik diantara yang terbaik.

Kenapa bukan mereka yang datang ke sekolah?

Kalau itu, aku yang memintanya. Aku yang meminta mereka untuk tidak muncul di sekolah ku. Alasannya? Aku ingin hidup normal di sekolah, oke?

Orangtua ku sedikit agak overprotektif padaku, dan mereka sangat menarik perhatian. Aku tidak mau teman-temanku tahu dan membuat kehidupan di sekolah ku terganggu.

"Orang tuamu tidak datang lagi kali ini, Shuya?"

Aku menggelengkan kepala sambil menyimpan ponselku kembali. "Tidak. Aku menunggu Paman Xiu, tapi aku belum melihatnya" Kataku menatap Luna yang berdiri di samping kiriku.

"Orang tuamu super sibuk, eh? Aku belum pernah sekalipun melihat mereka selama pertemuan orang tua" Ini Ziyu yang bicara. Dia berdiri di samping kanan ku.

"Yup. Mereka super sibuk" Aku mengangguk mantap. Biarkan saja mereka berpikiran seperti itu, malah lebih baik. Dengan begitu mereka tidak akan banyak bertanya.

"Aku tidak ingat kau pernah bercerita tentang pekerjaan orangtua mu. Jika mereka sangat sibuk berarti orangtua mu memiliki pekerjaan yang bergengsi" Luna menatapku serius kali ini.

"Apa mereka pebisnis?" Ziyu ikut terlihat penasaran.

Mati aku. Apa yang harus ku jawab?

"Well....yah, ayahku pebisnis" Yup, aku tidak sepenuhnya berbohong. Dad memang berbisnis, meski aku tidak begitu mengerti bisnis apa yang dilakukan dad.

Tidak mungkin kan aku menjawab kalau aku anak dari gang leader, kan?

"Kalau ayahmu pebisnis, apa ibumu sekretarisnya?"

Aku mengernyit, mengingat kembali apa yang dilakukan mommy untuk dad.

"...kurang lebih?" Ucapku tidak yakin. Karena aku sendiri juga tidak tahu harus menjawab apa.

"Oh Tuhan. Bukankah itu seperti di drama? Kesannya sangat romantis!" Luna mengatakannya dengan senyum lebar di wajahnya. Aku hanya bisa tertawa sumbang.

Kris And Tao Ship: And How To Sail ItTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang