ini baru dimulai

36 8 0
                                    

aku tau kalian pinter dalam ngehargain orang:)

selamat membaca yaw


‌Kedua

kaki ku melangkah meninggalkan koridor yang terus menerus menggunjing diriku, berjalan dengan sedikit tertatih karna nyeri yang ku rasakan dibagian lutut ku aku berjalan menuju taman belakang sekolah yang menjadi salah satu tempat favorit ku disekolah.
"ashh" aku memekik menahan rasa sakit yang semakin menjalar dari kaki kanan ku huff sepertinya kaki ku sudah terkena infeksi dari luka kaki kiri ku, aku memegang uluh hatiku yang kerap kali sering aku rasakan.

aku mencoba melupakan rasa sakit ku, aku mencoba meluruskan kedua kakiku dengan perlahan aku membuka celana kiri ku yang menampilkan kaki palsu yang selalu menjadi teman baikku selama 10 tahun. iya gosip mengenai aku memiliki kaki palsu memang benar kecelakaan 10 tahun yang lalu selalu membuatku merasa menjadi pembunuh sungguhan, karna edar aku pernah membunuh seseorang yang tak lain adalah kakak ku sendiri haha aku ingin tertawa keras mentertawakan hidupku sekarang tapi satu yang selalu menjadi tujuan aku hidup mamah wanita yang selama ini aku rawat dengan hati - hati dan aku muliakan dia dengan setinggi - tingginya

Kaki palsu ini aku rawat baik - baik, karna.. jika aku melihat kaki palsu ini aku seperti melihat ayah sedang tersenyum dan menyemangatiku hmm pria yang memiliki lesung pipi dikedua pipinya yang diturunkan kepadaku lelaki yang menjadi inspirasiku.

"aku rindu papah, papah gabole sedih yah liat keadaan Reihan sekarang papah yang tenang disana" lirih nya dengan satu tetes air mata meluncur manis dari pelupuk matanya.

Kurasakan perut ku meraung meminta makan, tapi sepertinya hari ini aku tidak akan makan lagi uang hasil penjualan koran tadi hanya mendapat 5000rb uang itu harus aku simpan untuk mengikuti perkemahan bulan depan. Aku membuka kotak nasi yang sudah kumuh namun masih terlihat bersih walau tampak jelas kotak nasi itu banyak lecet dibagian luarnya, ya pantas saja kotak nasi ini pemberian Paman Rei 4 tahun yang lalu aku tak pernah menggantinya bukan karna ini kotak nasi kesayanganku namun aku tidak memilikinya lagi hehe .. aku tertawa kecil mengingatnya lucu bagiku.

Ku tatap isi bekal ku yang hanya setengah singkong rebus yang sudah tak hangat lagi ini singkong sisa ku kemarin aku sengaja menyisakannya setengah agar aku tak perlu mengeluarkan uang saku ku untuk membeli makan diwarung nasi itu memboroskan, lumayan singkong rebus ini bisa mengganjal perutku hingga besok.

Aku memakan singkong ku dengan tenang dan menatap lurus ke arah danau, taman belakang sekolah memang memiliki danau tapi tidak terlalu dalam hanya beberapa murid yang tau keberadaan danau ini maklum tempat ini lumayan seram kalo dari luar karna tertutup oleh dua pohon palem yang sudah tua serta pohon beringin yang menghalangi danau ini membuat murid mengosipkan bahwa danau ini memiliki penunggu jahat lucu padahal aku hampir tiap hari diam disini namun tak pernah ada yang mengganguku.

...

"Clau kemana ya? aku cariin kok gaada sih?! Putri juga sama malah ngilang!" geruku karna kesal sejak 1 jam yang lalu aku mencari - cari keberadaan kedua teman baruku, yang hilang ntah kemana. Aku tak tau aku berjalan menuju kemana tapi sepertinya aku berjalan menuju belakang sekolah, serem sih tapi aku tak menyangka ternyata belakang sekolah sangatlah bersih dan indah disekeliling nya terdapat berbagai bunga mulai dari mawar, anggrek bahkan bunga lily pun ada disini aku berdecak kagum akan ciptaan -Nya aku bersenyum sambil terus melangkah menuju danau dekat bunga - bunga itu berada walau aku harus melewati dua pohon palem yang menjulang membentuk seperti gerbang tinggi lalu aku setelah aku melewati kedua pohon itu aku menelan salivaku ketika melihat pohon beringin yang sudah berumur itu berada ditengah - tengah bunga bunga indah itu, aku mencoba memberanikan diri untuk melangkah semakin dekat tapi belum sempat aku sampai, aku seperti melihat seseorang sedang melamun dengan kayu lesuh setengah busuk itu disampingnya dan singkong rebus yang tinggal hanya sesuap ditangan kananya yang ia biarkan diterpa oleh hembusan angin yant menyejukkan hati. Karna penasaran aku memberanikan diri untuk melihat siapa orang yang berada disana, aku terkejut dan menahan pekikan dibibir ku yang siap mengeluarkan suara aku melihat sosok laki - laki yang membuatku penasaran 3 jam yang lalu siapa lagi kalo bukan sekretaris osis yang banyak dibicarakan oleh murid - murid disekolah ini, aku sempat ingin membalikan badan kembali namun entah dorongan dari mana kaki ku malah melangkah menuju tempat dia berada.

PERFECT BOYTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang