don't sad boy!

31 8 1
                                    

jangan lupa vote ya gaiss 🖤🖤

 

...

jika Tuhan memberiku kesempatan, aku ingin Tuhan menukar aku dengan Kak Reynal jika itu membuat mama bahagia -

       

                 - Reihan Aldafaro

Kelima

"Sore Paman" laki - laki bertumbuh jangkung itu sedikit membungkuk ketika memberi sapaan kepada seorang pria yang sedang menata bunga - bunga yang sebentar lagi akan mekar.
"Eh Reihan, sini Rei kamu ga pulang dulu? kok msih pake seragam?" jawab laki - laki yang sudah memasuki kepala 6 itu dengan ramah.
"ehehe iya Paman Rei ga pulang dulu maaf ya Paman kalo Rei sedikit telat" jawabnya dengan menggaruk tengkuknya yang tak gatal serta ceungiran khas ya yang membuat laki - laki itu geleng - geleng.

"Yasudah sekarang kamu ganti baju dulu, lalu bantu Paman menata ini ya Rei" Reihan hanya mengangguk dan berlalu menuju kamar ganti.

Reihan memang berkerja ditoko bunga milik Paman Kai yang hidup sebatang kara, anak dan istrinya meninggal 3 tahun yang lalu karna kecelakaan yang menewaskan mereka. Paman Kai sangat baik terhadapku, dia menganggapku seperti anaknya sendiri aku nyaman berkerja dengannya walau penghasilan yang aku terima tidak banyak namun itu sudah lebih dari cukup untukku. Setelah mengganti seragamku dengan pakaian kerja aku kembali menemui Paman Kai yang sedang berada dihalaman belakang.

"Paman Rei ke depannya" pamitku sebelum mulai bekerja, Paman Kai tersenyum sambil mengangguk. Bisa kuceritakan sedikit tentang Paman Kai, toko Paman Kai memang tidak besar tidak pula kecil toko ini sederhana namun mewah menurutku dekorasi toko yang seperti bangunan tua itu menambah gaya klasik dari toko ini.

Aku sudah 3 tahun bekerja bersama Paman Kai setelah pulang sekolah aku bekerja disini siang hari jika paginya aku berjualan koran menggantinkan Kakek Evan dia hidup bersama anaknya yang masih duduk di sekolah menengah pertama, istri Kakek Evan meninggalkan Kakek Evan saat tau jika Kakek Evan mengalami kelumpuhan total akibat penyakit yang dideritanya yaitu penyakit gula yang sudah kronis dulu aku bertemu dengannya saat aku hendak pergi sekolah dia bersama Raven putranya sedang berjualan dipinggir jalan dengan Raven mendorong Kakek Evan dengan kursi roda awalnya aku biasa saja namun setiap hari aku selalu melihat mereka tapi suatu hari saat aku pergi sekolah aku tidak melihat mereka aku hanya melihat Raven saja dengan wajah pucat serta baju seragam putih biru yang sudah tidak mulus itu melekat dibadannya dengan keringat yang mengalir dari pelipis nya.

saat aku menemuinya dan menanyakan keadaan Kakek Evan ternyata Kakek Evan sakit badannya susah untuk digerakan, dari situlah aku menawarkan diri untuk menggantikan Kakek Evan berjualan awalnya mereka menolak namun aku menyakinkan mereka hingga saat ini kalian juga tau aku berjualan koran ah sudahlah aku jadi menceritakan pekerjaanku.

7 jam aku sudah berkerja di toko bunga milik Paman Kai, toko Paman Kai hari ini tidak begitu ramai disini aku bekerja dibagian dengan sedangkan Paman Kai bertugas diam dikasir dan sesekali membantuku untuk melayani pembeli toko Paman Kai dulu mempunyai 3 pegawai termasuk aku namun .. sejak kejadian Paman Kai akan dibunuh oleh salah satu karyawannya sejak saat itu Paman Kai memutuskan mempunyai 2 pegawai saja aku dan Mbak Melati.
Mbak Melati bertugas dibagian menata bunga yang akan dibeli oleh pelanggan.

"Paman, Rei pamit pulang ya besok Rei tidak akan terlambat lagi." pamit ku pada Paman Kai karna waktu telah menunjukan pukul 20.55 aku harus segera bergegas pulang banyak tugas yang harus aku kerjaan mengingat besok aku harus ulangan fisika, belum sempat aku mencium punggung tangan Paman Rei dia menarik tanganku yang akan naik kesepedah aku menatap Paman Kai bingung namun detik berikutnya ..

PERFECT BOYTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang