05

455 88 2
                                    

Hyunjin lagi sibuk menghidari para paparzy, yang akhir-akhir ini, lagi haus berita tentang dirinya.

Buktinya, Hyunjin yang biasanya bangun telat, sekarang bangunnya lebih pagi dari si ayam jago punya juragan di kampung.

Sedangkan di rumah Ryujin, Yuna sang adik tiri itu ngotot pengen nyetir sendiri, dan enggak mau ngajak Ryujin.

Padahal, mobil dirumah cuman satu. Siapa yang disuruh ngalah? Terpaksa Ryujin harus menunggu bus setiap pagi.

Yuna siap di kursi kemudi, Ryujin baru selesai mengikat tali sepatu.

Yuna melirik ke arah Ryujin, tatapannya penuh kemenangan, seandainya di tangan Ryujin ada pisau atau gunting rumput, benda tajam itu bakal nancep di leher Yuna.

Yuna sudah pergi, tinggal Ryujin yang harus menunggu bus di halte. Bener-bener payah. Seharusnya sekarang Ryujin berada di paris, prancis, bukannya duduk di halte bus.

Dan kebanyakan bus, males ngangkut anak SMA, karena cuma bayar setengah harga. Ryujin menunggu lebih setengah jam, tiba-tiba ada mobil lewat dihadapan Ryujin.

Air di kubangan muncrat mengenai roknya. Ryujin bisa melihat dengan jelas siapa pemilik mobil barusan. Yup! Alfaro Hyunjin Saputra.

Benar-benar menyebalkan.

Akhirnya Ryujin terlambat kesekolah, dan harus menjalani interview sama miss Jihyo, Ryujin juga harus menjalani hukuman mengepel seluruh lantai di koridor sekolah, plus ngrbersihin toilet dan satu lagi, enggak boleh masuk ke kelas selama satu jam pelajaran.

Sama artinya Ryujin enggak masuk dua jam, emangnya Ryujin office girl. Tau gini, gak masuk sekalian, batin Ryujin.

Berkali-kali Ryujin mengganti air pel, benar-benar melelahkan biar pun Ryujin udah naroh papan bertuliskan lantai basah, tetep aja ada anak-anak kurang ajar yang nginjak lantai itu. Akibatnya, Ryujin berkali-kali mengepelnya.

Sementara Hyunjin duduk di kelas, memperhatikan kursi Ryujin yang kosong. Bingung kemana cewek itu perginya, tadi pagi kan Hyunjin ngeliat dia lagi nunggu Bus. Dugaan yang paling logis ya telat.. Apalagi enggak telat.

Yuna menumpahkan air pel di ember, Yuna hanya meminta maaf pada Ryujin. Tapi Ryujin tidak terima.

"Lo sengaja kan?" cetus Ryujin.

"Siapa yang sengaja! Orang tumpah sendiri!"

"Pinter banget lo ngeles! Dasar cewek munafik!"

"Apa lo bilang?"

"Najis!".

Sontak Yuna mendorong Ryujin sampai jatuh, Ryujin berdiri, dan balik mendorong Yuna, sampai akhirnya mereka saling menjambak rambut. Karena saat itu lagi jam pelajaraan, otomatis enggak ada yang melerai.

Yuna mencakar muka Ryujin, Ryujin balas dengan mengijak kaki Yuna, bibir Ryujin berdarah, lutut Yuna juga berdarah karena membetur semen.

Tapi mereka masih saling bertengkar. Sampai seorang cowok mengehentikan mereka, dia ketua osis bernama Felix.

"Ini sekolah! Bukan arena tinju!" ucap Felix.

Ryujin dan Yuna sama-sama merapikan rambut dan baju, Felix membenarkan ember yang terbalik.

"Lo berdua, ikut gue ke kantor, menemui Ibu Suzy!"

Mereka berdua sama-sama mendengus pasrah. Ibu Suzy kan, wakil kepala sekolah, yang galaknya minta ampun.

Dan benar saja, mereka dihukum. Miss Jihyo ikut masuk, hukuman Ryujin yang tadi kan belum selesai, sebagai gantinya, Ryujin harus berdiri di depan tiang bendera.

Dengan satu kaki sambil menghormat, sampai pulang sekolah, sementara Yuna yang alih tugas, dia yang ngepel lantai.

---

Hyunjin berjalan menuju parkiran, ia harus cepat-cepat pulang, sebelum wartawan datang lagi.

Sementara Ryujin akhirnya terduduk lemas, bersandar tiang bendera. Haus, laper, cape, panas. Wuah.. Perfect deh. Sebuah mobil berhenti di depan Ryujkn. Itu mobil Hyunjin.

"Gue pikir lo enggak masuk, ternyata di hukum!"

"Apa urusan lo?"

"Ya enggak ada sih.. Gue cuman kasihan sama lo!"

Ryujin bangkit berdiri, dan menghampiri mobil Hyunjin. Menendang ban mobil Hyunjin.

"Heh gue gak perlu di kasihanin! Permisi!"

Ryujin menyikir dari hadapan Hyunjin, Hyunjin hanya memadangi Ryujin yang menjauh, lalu ia mengijak gas mobilnya dan pergi.

Yuna sudah selesai mengepel. Hari ini hari yang benar-benar menyebalkan bagi mereka berdua.

Ryujin duduk di kursinya, masih lemes. Enggak kuat berjalan jauh. Yuna pasti sudah pulang, sekarang kan dia udah punya mobil pribadi.

Hyunjin memarkir mobilnya di depan gedung klab, Hyunjin biasa nongkrong di situ, kalau lagi malas pulang.

tbc

Sassy GirlTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang