02

640 98 4
                                    

On the school

Ryujin sudah siap untuk berangkat sekolah. Janjinya dua hari lalu ia akan sekolah, ternyata administrasinya belum selesai, makanya hari ini Ryujin baru sekolah.

Yuna sudah duduk di mobil, Ryujin menyusul. Yuna melirik kesal ke arah Ryujin.

"Ryu.. Disekolah gue mohon, kita pura-pura gak kenal ya?"

"Kenapa? Ada yang salah?" tanya balik Ryujin.

"Gak ada kok! Please.."

Ryujin menatap Yuna sebentar, lalu mengagguk lemah.

"Jalan pak.." ucap Yuna.

Mobil pun berjalan menyusuri jalan di jakarta, menuju SMA Juang Dharma.

15 menit perjalanan, Ryujin dan Yuna sampai didepan sekolah. Yuna turun duluan, tinggal Ryujin yang masih asing dengan sekolah yang ada di hadapannya.

Ryujin masuk ke sekolah, berjalan di koridor, mencari kelasnya. Ryujin masuk ke kelas spesial.

Ryujin berhasil menemukan kelasnya, ia di perkenalkan oleh gurunya pada semua anak-anak di kelas.

"Nama saya Ryujin Qiandra Putri, pindahan dari King Study Senior high of Paris!! Good morning and thank you.."

"Baik terima kasih Ryujin, Silahkan cari tempat duduk yang kosong.."

Ryujin mulai mencari bangku kosong, dan ada tersisa satu bangku kosong, disamping cowok pula. Ryujin pun duduk di kursi itu, dilihatnta cowok yang ada di sampingnya sedang tidur.

Ryujin melambai-lambaikan tangannya di depan mata cowok yang tertidur itu.

"Iho? Bukannya ini Hyunjin? Yang gue temui di bandara dua hari yang lalu? Handphone gue dia sembunyi'in dimana ya? Atau gue injek aja kakinya biar bangun?!"

Ryujin pun mengijak kaki Hyunjin keras-keras, akhirnya cowok itu terbangun sambil memegangi kakinya yang sakit, Ryujin langsung pura-pura enggak tau. Hyunjin memandangi Ryujin.

"Elo yang waktu itu kan?"

"Iya.. Gue baru aja pindah sekolah, lo gak denger tadi gue ngomong di depan?"

"Enggak! Ngapain gue dengerin lo ngomong."

"Dasar budek.."

"Lo ngomong apa barusan?" .

"Lo budek! Oh iya.. Handphone gue mana?"

"Handphone gue udah beres belum? Kalo belum, ntar aja gue balikinnya!"

Ryujin mendelik kesal ke arah Hyunjin. Hyunjin hanya tersenyum sinis, andai aja Hyunjin cewek, udah di jambak-jambak Ryujin rambutnya.

"Oke student.. Open your book!"

Hyunjin mengeluarkan buku sejarahnya, Ryujin hanya punya catatan kosong.

"Eh bagi-bagi dong.."

"Enak aja, udah untung gue bolehin duduk disitu!"

Ryujin menendang kaki meja Hyunjin. Hyunjin malah tertawa kecil. Ryujin makin kesel.

Ryujin memperhatikan penjelasan ibu Nayeon didepan kelas, Hyunjin malah asyik memecet mecet handphone, parahnya itu handphone Ryujin yang disita Hyunjin.

"Siapa yang mau mengerjakan soal ini didepan? Hyunjin?"

"Iya bu?"

"Tolong kerjakan ini!" tintah ibu Nayeon.

"Mending Ryujin aja bu! Dia kan pindahan dari paris!"

Ryujin melotot ke arah Hyunjin, tapi Hyunjin pura-pura enggak liat Ryujin yang lagi melotot ke arahnya. Ryujin pasrah..

"Iya bu.. Biar saya aja!" ucap Ryujin.

"Ou.. Silahkan!"

Ryujin berajak dari tempatnya duduk, berjalan kedepan kelas, lalu mengambil spidol, untuk mengerjakan soal.

Ryujin dapat dengan mudah mengerjakan soal itu, karena ia sudah pernah mempelajari ini waktu di paris, sekolah di King Study Senior high School of Paris, memang belajar dengan sistem belajar akselerasi

Hanya butuh waktu lima menit bagi Ryujin untuk menyelesaikan soal itu.

"Jawaban kamu benar, terima kasih, silahkan duduk!"

Ryujin duduk lagi di kursinya, Hyunjin cuma mendengus kecewa, Ryujin tersenyum senang.

"Besok handphone lo, gua balikin!" ucap Ryujin.

---

Waktu istirahat telah tiba, Ryujin malas ke kantin, ia hanya duduk di kelas.

Hyunjin sudah duduk di kantin bareng genk-nya. Yuna menghampiri Hyunjin dan duduk disampingnya.

Yuna memesan lemon juice. Sedangkan Hyunjin cuma minum sekaleng soda. Yuna mencoba mengajak Hyunjin ngobrol, tapi cowok itu tidak menggubrisnya, Hyunjin malah asyik dengan teman-temannya.

Ryujin bosan sekali tanpa handphonenya, pokoknya hari ini ia harus mencari tukang service untuk memperbaiki handphone cowok rese itu.

Akhirnya Ryujin ketiduran di kelas sampai jam istirahat berakhir, bunyi lonceng yang sangat keras membangunkannya.

Seharusnya sekarang Ryujin mengerjakan ulangan semester di paris, tapi apa kenyataannya? Ryujin malah duduk di kelas yang membosankan bersama cowok rese.

Guru masuk, semua murid sudah duduk rapi, kecuali Hyunjin. Cowok itu duduk santainya, seperti sedang menikmati kopi tubruk di warung. Bener-bener bikin ilfil.

tbc

Sassy GirlTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang