Sassy Girl

11

Love is you

Ryujin masih mempertimbangkan, tawaran ayahnya waktu itu. Penting melanjutkan sekolah di paris yang terputus itu.

Ryujin sendiri, sekarang lagi duduk di ruang kumpulan alat musik, Ryujin duduk di bangku piano. Dulu Ryujin pernah khusus main piano.

Ryujin menekan not-not piano, ia memainkan musik instrumental yang pernah la pelajari, musik instrumental itu adalah original sound-track dari drama Briliant legacy.

Hyunjin mencari-cari Ryujin, lalu ia mendengar suara piano dari ruang musik, Hyunjin pun memasuki ruang musik, dan melihat Ryujin yang sedang main Piano.

Karena merasa ada yang masuk, Ryujin menghentikan permainannya.

"Gue nyari'in lo, ternyata lo disini!"

Ryujin tersenyum ke arah Hyunjin, lalu menyuruh Hyunjin untuk duduk di sampingnya.

"Ada apa nyari'in gue?"

"Eum.. Cuma nyari'in doang!"

Hyunjin juga ikut menekan not-not Piano, Ryujin menatap Hyunjin, cowok itu kelihatan mahir bermain Piano.

"Lo masih inget perkataan gue seminggu lalu?"

Ryujin makin lekat menatap mata Hyunjin. Hyunjin masih bermain Piano.

"Lo mau tau siapa cewek itu?"

"Siapa?"

Hyunjin berhenti bermain piano, ganti menatap Ryujin, yang juga sedang menatap dirinya.

"Lo pasti nggak percaya! Gue juga sebenarnya heran, tapi itulah kenyataannya! Gue suka sama lo!"

Ryujin tercengang mendengar perkataan itu.

"Kenapa lo suka sama gue?!"

"Kenapa ya? Karena mungkin lo cukup beda sama cewek-cewek lain! You're my sassy girl!"

"Apa? sassy girl?"

"Iya.. Jadi gimana, mau nggak jadi sassy girl gue?"

Ryujin tampak merenung memandangi Piano yang ada di hadapannya. Hyunjin masih menatap Ryujin.

"Sorry Hyun, gue nggak bisa!"

"Kenapa nggak bisa! Lo tinggal bilang iya! Selesai urusan!"

"Nggak segampang itu Hyun! Gue dalam waktu dekat ini bakal balik ke paris!"

"Apa? Balik lagi?! Apa nggak bisa disini aja?!"

"Gue pengen Hyun, ngelajutin sekolah gue di paris yang putus itu!"

"Gue ngerti!"

"Kalo elo emang ngerti, lo harus bisa ngelepasin gue!"

Ryujin pun pergi meninggalkan Hyunjin yang masih duduk di bangku Piano, Ryujin berjalan menuju kelas sambil menangis.

Sementara Hyunjin juga keluar, ia membanting pintu nya dengan sangar keras.