Chapter 8

24 2 0
                                    

"Nai mau gak "
"Paan"
"Jadi pacar gue"
"Ohok ohok ohok"
"Santai aja kali nai, kaku amat. lo gak gue jadiin pacar sekarang kok, kalo lo terima gue sekarang tetep aja kita pacarannya pas gue udah lulus sekolah"
"Apa yang lo suka dari gue"
"Sikap lo"
"Ga, kurang lebih mau sebulanan lah gue disini, dan itu kebilang waktu yang singkat banget loh, dan lo aja gak tau sikap gue gimana, aslinya kaya apa"
"Tau kok, lo pribadi yang tegas, receh, dan yang gue suka lagi lo itu murah senyum"
"Ga, lo bilang kalo gue terima lo jadi pacar gue kita pacarannya setelah lo lulus? Kenapa lo nembak gue sekarang "
"Takut di ambil orang" sambil menatap tegas nai
"Ooh gitu" mata nai berpaling
"Jadi kita pacaran ?" Ucap arga
"Gak lah gila lo" nai pergi meninggalkan arga
"Nai nai tunggu"
"Apa ?"
"Kenapa enggak?"
"Ya enggak aja"
"Naiii, tunggu dong ah"
"Apa lagi si"
"Kenapa lo jadi salting"
"Apaan si gue gak salting" nai tidak berani menatap arga
"Tuh liat mata lo aja gak natap gue"
"Ih apasi" nai menatap arga

'Nai tahan nai, harus kuat iman, mata dia bagus banget gilaaaa cokelat gitu pengen gue congkel rasanya' batin nai bergumam

"Tuh udah kan gue tatap " nai menghindari tatapan arga
"Yaudah deh kalo lo gak mau jadi pacar gue" Arga meninggalkan nai
"Ih ngambek" nai meledek

Nai berjalan sendiri dan tersenyum kaku memikirkan omongan arga..seseorang menepuk pundak nai dari belakang

"Hei" ucap orang itu menepuk pundak nai
"Ah kambing kaget gue" latah nai

Nai menengok ke belakang

"Ka varo"
"Hai nai, sendiri aja ?"
"Iya" nai meninggalkan varo

"Nai tunggu"

Nai berhenti dan melihat varo dengan penuh pertanyaan

"Lo ko ngeliat gue gitu"

Nai terus melihat varo dengan tegas dan penuh amarah

"Nai, hei kenapa sih?"
"Lo gak mau ucapin apa gitu ?" Ucap nai tegas
"Apa ?"
"Gila lo" nai pergi

Nai meninggalkan varo,tapi varo malah mengejar nai dan menggenggam tangan nai

"Gue tanya lo kenapa nainaa!" Varo teriak di telinga nai
"Aww lepas ka sakit tangan gue"
"Lo gue tanya dari tadi diem aja lo bisu ? Gak bisa ngomong ? Jawab! " Varo semakin teriak
"Ko lo kasar banget si ka. Sakit tangan gue lepasin dulu" nai menangis ketakutan
"Ya jawab bisa ngomong gak"
"Yaudah lepas dulu"
"Ngomong!"
"Gue kesel, gue benci sama lo, lo janji jemput gue tapi lo gak jemput dan lo pergi makan bubur sama ka azka" ucap nai sambil menangis
"Puas lo?" Sambungnya

Varo menunduk dan perlahan melepas tangan nai... Nai berlari ketakutan sambil menangis dan tak menyangka bahwa varo bisa bersikap sekasar itu

Di tengah nai berlari, nai menabrak arga

"Aduh" kata keduanya

Nai menatap arga seolah meminta tolong

"Loh nai lo kenapa nangis? Nai"

Naina pergi ke kelas dan mengambil tasnya

"Nai? Mau kemana ?" Ucap sapri
"Pri gue titip absen ya kalo ada guru bilang gue sakit" ucap nai sambil menangis sesak
"lu kenapa nai? Jangan nangis, kalo lu sakit gua anter pulang ya"
"Nai lo kenapa ?" Ucap teman sekelasnya
"Gue balik ya" nai keluar kelas dan pulang
"Eh nai hati hati nai" kata teman sekelasnya

"Pri kenapa dia ?" Tanya wati ke sapri
"Tadi dia bilang dia sakit, tapi ko dia sembab banget" jawab sapri
"eh lo pada liat gak pergelangan tangan nai pas beresin buku ke tas?" Kata megan teman kelas nai
"Kenapa ?"
"Tangan nai merah, dia kaya abis di cakar kucing"
"Di sekolah kita ada kucing ?" Tanya sapri
"Lo berapa tahun sekolah di sini botakkk! " ucap wati
"Hampir 2 tahun gua sekolah disini gak liat ada kucing ah" ucap sapri dengan polos
"Iya adanya buaya ya" ucap manda
"Buaya apa ?" Tanya sapri
"Buaya darat kaya lo botak "
"Yhaaahahahaha"

~T E R P E N D A M~Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang