4. mind over

15 3 0
                                    

Rintik hujan mengguyur jakarta pagi ini, sepertinya cuaca sedang tidak bersahabat. Pagi hari harusnya cerah untuk menjemput suasana hati yang gundah, namun sepertinya pagi ini sedang bermusuhan dengan sang mentari, kesalahan apa yang di perbuat olehnya hingga ia tak muncul pagi ini?

2 saudara kembar itu sedang melaksanakan ritual paginya bersama sang mama, yang mana kegiatan itu banyak di lakukan oleh setiap warga Kota ataupun desa. Sarapan pagi, itulah kegiatan yang hampir seluruh manusia lakukan untuk menjaga kesehatan diri supaya tidak terkena virus populer.

Mereka berdua asik menyantap makanan yang di buat oleh sang mama, sandwich merupakan makanan yang setiap pagi mereka santap dengan di temani susu putih untuk menambah tenaga.

"Kak, bawa mobilnya hati-hati"

"Iya mah, Assalamu'alaikum"

"Adek juga berangkat ya mah, Assalamu'alaikum"

"Iya, Wa'alaikumussalam"

Kembar bersaudara itu mencium punggung tangan mamanya secara bergantian, logika saja!. Mereka hanya tinggal bertiga karena sang papa yang berada di Belanda untuk mengurus perusahaannya.

Di perjalanan, kembar bersaudara itu terlihat sedang bercerita, karena jarak yang lumayan jauh sehingga mereka membutuhkan waktu sekitar 30 menit. Mereka tidak ingin menghabiskan waktu perjalanan hanya untuk mendengarkan musik ataupun hening seperti kuburan.

"Len, lo kenal sama Ghasa dan Eza?"

"Iya, kenapa?"

"Kemarin di kelas mereka berdua membicarakan elo sama Tasha, kalo menurut gue si jangan terlalu deket sama Eza, soalnya dia playboy cap kadal"

"Ya elah, tenang aja kali. Tapi dia baik kan?"

"Baik si, tapi ya gitu"

"Gitu gimana?"

"Playboy"

"Cuma dia kan yang playboy? Kedua temannya nggak?"

"Nggak si, lo naksir sama kedua temen Eza?"

"Ish-, ya enggak lah. Gue cuma nanya juga!"

"Oh, kirain"

"Kalo gue suka sama Eza gimana?"

"Tolol! Berarti lo sama aja kaya wanita yang lain"

"Berarti kalo gue nggak suka sama dia, gue beda dari yang lain gituh?"

"Ya sama aja si"

"Setan! Gue kira beda"

Ellen memukul bahu Leon dengan keras karena tak terima di samakan dengan wanita yang lainnya, seperti itulah candaan-candaan yang keluar dari mulut mereka berdua, sehingga membuat di antara mereka marah ataupun saling pukul memukul seperti tadi.

Leon yang terkena pukul hanya tertawa melihat adiknya itu merajuk, bukannya meminta maaf malah di tertawakan, -hadeuh. Tak terasa mereka sudah sampai di sekolah tercinta mereka, namun Ellen masih saja merajuk hingga membuatnya keluar dari mobil dengan tidak santai.

"Kan kumatnya kambuh"

Gumam Leon karena terkejut mendengar pintu mobil yang di tutup dengan keras. Leon memasuki sekolahnya dengan stay cool, karena dirinya tak kalah tampannya dengan ketiga pria populer itu, jangan heran jika di sekolah ini banyak yang cantik dan tampan karena SMA LEVIRSCO termasuk sekolah elit yang di huni oleh orang-orang berotak cerdas dan pastinya banyak harta.

"Hai, Le"

Sapa seseorang dari belakang dengan menepuk bahunya, yang membuatnya harus menengok kearah belakang. Kemudian mereka berjabat tangan ala laki-laki sebagai balasan sapaannya.

TriangleTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang