chapter 8

203 18 1
                                    

pagi ini Faro bangun lebih cepat dari biasanya. karena ia udah janji sama Karin bakal jogging pagi ini.

Faro sudah siap dengan baju yg dikenakan nya, dan semprotan parfum memperlengkap semuanya. tampan.

Faro turun dari tangga dan menemui mamannya yg sedang nonton gosip pagi di TV. biasalah ibu ibu

"ma Faro keluar dulu ya"

"tumben pagi pagi udah cakep, mau kemana?"

"pegi jogging ama calon mantu mama"

"Oalah, yaudah tiati ya"

Faro segera pergi ke garasi dan ngeluarin motor kesayangan nya, tak lupa helm full face yg sangat pas di kepalanya

Faro mengendarakan motor nya dengan kecepatan sedang. sebenarnya rumah Faro dan Karin tidak terlalu jauh, tapi kalau digunakan dengan jalan kaki mungkin memakan waktu 20 menitan

Faro sudah sampai di rumah Karin, dia bisa lihat Karin yg sudah siap dengan kaos hitam dan training putih nya.

tin tin

Karin bergerak mendekati Faro yg sedang memarkirkan motornya di halaman rumah Karin

"udah nunggu lama?" tanya Faro

"belum kok, yuk"

Faro dan Karin lari jogging menuju taman kompleks dan sesekali berbincang. disana udah ramai dengan orang yg berlalu-lalang. ada yg jogging dan  ada juga yang cuma duduk-duduk aja

banyak orang yg ngelihat kearah Faro, dan kebanyakan itu perempuan seumuran Karin ada juga yg bocah model cabe cabean. Faro? dengan tampang datarnya dan tidak merespon mereka yg secara terang-terangan melihat kearah cowok itu

"orang orang liatin lo tuh"

"udah biasa, namanya juga orang ganteng"

"dih"

"hahaha, haus ga? mau minum?" tanya Faro ke Karin

"mau dong" akhirnya Faro dan Karin pergi ke tempat orang jualan minuman disana, pas Faro mau bayar minuman nya ada yg nepuk bahu sebelah kiri Karin

"hai, akhirnya kita jumpa lagi"

"ah, hai kak Fajar" ujar Karin, Faro yg disamping Karin menatap Fajar dengan wajah datar nya, lalu menatap Karin dan menaikkan satu alisnya seperti bertanya "siapa?"

"ah iya Faro, ini kak Fajar temen bang gibran"

"calon pacar Karin" sambung Fajar. bisa dilihat muka Faro berubah menjadi merah menahan marah dan mengepalkan jemari nya

"b-bukan kok Al, d-dia cuma temen nya bang gibran ga lebih kok" lalu Faro berucap

"Alfaro, calon SUAMI Karina" Karin yg mendengar nya cuma melongo, apa kata Faro tadi? calon suami?

"em, kak Fajar gue sama Faro pergi dulu ya, bye"

setelah itu gue tarik Faro berjalan meninggalkan taman, Faro cuma diam aja selama perjalanan menuju rumah Karin

"Al?"

"hm?"

"marah?"

"ngga kok"

"sumpah deh, dia itu temennya bang gibran"

"iya gue percaya, dimana jumpa?"

"kemaren pas gue jogging"

"guegasukalodekatdia" ujar Faro cepat

"hah? lo ngomong apa?"

"huftt, gue ga suka Lo dekat dengan dia"

Alfaro Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang