chapter 21

146 10 0
                                    

"DUG DUG DUG"

Karin tersentak dari tidur nya, ia membuka matanya dan melihat ke sekeliling nya

"bukannya kemaren gue di rumah sakit ya? kok udah ada dirumah? Faro? apa mungkin Faro yang gendong gue sampai kedalam kamar?" tanya Karin dalam hati

"HEH KEBO! LO KAGA MAU BANGUN?!" teriak Gibran diluar sana

"berisik banget lo! nih gue udah bangun!" balas Karin dari dalam kamar. sebelum beranjak dari kasur, ia menoleh kearah jam yang ada dikamar nya. pukul 05.45

ia segera beranjak menuju kamar mandi dan bersiap-siap menuju sekolah. tak lupa ia mengambil Hoodie pink milik nya dan sepatu sekolah yang berada disamping meja belajarnya. Karin keluar dari kamarnya dan berjalan menuruni tangga menuju meja  makan untuk menghampiri kedua orangtua nya

"selamat pagi pah, ma" sapa Karin sembari duduk dikursi yang biasa ia duduki

"pagi sayang" jawab orangtua nya serentak

"mau pancake atau nasi goreng sayang?" tanya Mila

"nasi goreng aja ma, btw Abang mana ma?" tanya Karin sambil memainkan HP nya

"masih dikamar, lagi siap-siap mungkin" jawab Mila sambil menaruh nasi goreng diatas piring yang ada didepan karin dan menuangkan susu coklat kesukaan Karin

"makasih ma" Karin segera melahap sarapan nya sambil sesekali berbincang dengan Niko, papanya.

"tadi malam pulang malem, dari mana nak?" tanya Niko

"Karin dari rumah sakit pah" jawab Karin

"siapa yang sakit?" tanya Niko lagi

"kakak nya Faro, tapi Alhamdulillah kemaren udah sadar setelah koma kurang lebih 1 tahun"

"Alhamdulillah, nanti mama mau jenguk deh, papa mau ikut?" sambung Mila

"iya, papa ikut"

"ASSALAMUALAIKUM! ADA APANI?!" teriak Gibran memekakkan telinga

"waalaikumsalam, baik baik deh bang!" ujar Mila kepada anak sulung nya tersebut. makin besar, makin menjadi kelakuan nya

"hehehehe maapin abang ye mak" jawab Gibran dengan cengiran nya

Karin hanya menatap Gibran dengan tatapan bingung, setelah itu ia melanjutkan sarapan nya yang sempat tertunda akibat abang Bolot nya ini

"WOI!" teriak Gibran tepat ditelinga Karin. Karin yang kaget, reflek meninju wajah tampan Gibran tepat di pipi kiri nya

"duuhh, maaf baangg! lagian lo sih! ngapain juga teriak di kuping gue! kena deh lo" ujar Karin setelah ia sadar. Gibran yang baru saja selesai di tinju, menatap Karin tajam

"hehe, maap boskuu" ujar Karin dengan cengiran nya, setelah itu ia meneguk susu coklat nya dan segera pamit ke orangtua nya karena Faro sudah sampai didepan rumah nya

ia menenteng sepatu dan Hoodie yang sedari tadi belum dipakai nya. ia melihat Faro yang sedang mengutak-atik HP nya dan tidak menyadari kalau Karin sedari tadi memperhatikan nya

"menarik banget tuh hp, sampai cecan diabaikan" sindir Karin yang sedang mengikat tali sepatunya

"eh Karin, kenapa lo cantik banget? hehe"

"udah ah, yuk berangkat" ajak Karin yang sudah selesai mengenakan sepatu dan Hoodie nya

"ayuklaahh" jawab Faro semangat. ada apa dengan Faro? wajah nya pagi ini lebih berseri dari pada sebelumnya

"naik neng" ujar Faro sambil menjulurkan tangannya berniat membantu Karin untuk  menaiki motor nya. Karin menerima juluran tangan tersebut dan menaiki motor besar milik Faro

Alfaro Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang