chapter 16

124 10 0
                                    

kini Karin dan Faro sudah menuju perjalanan ke rumah Karin, dimotor Karin lebih banyak diam dan Faro seperti biasanya. banyak bacot.

"Rin, kalau ada yang nembak lo, lo terima ga?" tanya Faro

"nembak gue? mati dong" jawab Karin

"bukan itu, nembak cinta lo"

"gatau ya, emang siapa yang mau nembak gue?" tanya Karin dengan muka polos nya

"gatau, siapa ya yang mau nembak lo? hahaha" ujar Faro dengan nada bercanda

"ngeselin banget" ujar Karin sambil mencubit bahu Faro

"gemes main cubit cubit" goda Faro lagi

"bodoamat! gue ga denger!"

Faro hanya tertawa mendengar jawaban Karin. ia sangat suka mengganggu gadis itu. menggemaskan pikirnya

🐥🐥🐥

Karin baru saja sampai dirumahnya dan segera masuk kamar. mama nya tidak ada dirumah dan abangnya itu belum pulang dari sekolah. ia meletak tas nya diatas sofa kamarnya dan merebahkan tubuhnya di atas kasur empuk miliknya itu

setelah cukup lama merebahkan diri, ia pun segera mandi. setelah selesai mandi, ia langsung mengenakan pakaian nya dan turun ke lantai bawah. ia lapar dan ia harus makan

saat jalan melewati ruang tengah, karin melihat Abang nya tidur diatas sofa dengan sepatu masih melekat di kakinya. Karin segera mendekati abang nya itu lalu menepuk pundak Gibran

"bang?"

"karinn" gibran langsung memeluk tubuh Karin dengan erat. Karin yang terkejut pun menepuk bahu abang nya itu. lagi

"kenapa bang? kusut amat tuh muka" tanya Karin dengan nada lembut nya. ia tau kalau abang nya ini sedang galau

"gue putus sama Gladys dek" ujar gibran dengan suara yang teramat pelan

"kenapa? kok bisa?" tanya Karin sembari melepas pelukan abang nya

"ternyata gue dijadiin yang kedua dek, dan gue baru tau tadi waktu gue jemput dia pulang sekolah"

"duhh, gue pikir dia terbaik untuk lo bang, ternyata dia hanya cewek yang ingin harta lo aja"

pasalnya baru kemaren 5 hari yang lalu gibran membelikan perempuan itu jam tangan dengan harga yang lumayan mahal dan alat-alat make up perempuan itu. kalau masalah cewek, Gibran akan mengeluarkan uang nya untuk belanja ceweknya dan dia tak masalah kalau uang nya habis. tapi ini? dia hanya dimanfaatkan? menyedihkan

"baru pertama kali gue ngerasa di selingkuhin dek" ujar gibran lagi

"biasanya lo yang selingkuh kan? hahaha" tanya Karin berusaha menghibur abang nya itu

"karma kali ya?" tanya gibran menatap mata adiknya itu

"mungkin?"

"ah gue ga pengen pacaran dulu ah, kapok gue, bentar lagi ujian"

"nah bener tuhh, lo harus kuliah dan nerusin perusahaan papa, bikin mantan lo nyesal karena udah ninggalin lo!"

"iya dek, btw lo udah terima kalau gue bakal kuliah diluar negeri?" tanya gibran, bisa Gibran lihat adiknya itu menghela nafas berat

Alfaro Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang