chapter 12

143 7 0
                                    

bangun pagi di hebohkan dengan Lana dan Nina rebutan kamar mandi, karin? dia sudah siap dengan seragam sekolah yang melekat cantik di tubuh nya

"gue dulu laah, ngalah kalii" ujar Lana

"gue ajaa, lo mandi di tempat lain sana" jawab Nina

"enak aja lo, gue dulu"

"Nin, lo mandi di kamar sebelah aja, kosong kok"

"iya nin, disana aja" ujar Lana dengan senyum yang dibuat buat nya

"sialan lo Lan, awas aja lo"

akhirnya Nina ngalah dan memilih mandi di kamar sebelah, sementara menunggu mereka mandi. Karina membuka hp nya, dan membuka pesan whatsapp dari Faro

Karina pov

Faro ngechat gue tadi malam, dan ga kebalas.

Faro

Faro: besok bareng ya?
Faro: ey?
Faro: Rin?
Faro: karinn?
Faro: tega banget ninggalin cogan
Faro: say ang
Faro: yaudah deh, night calcar <3

Karin: aduh maap Al
Karin: gue keburu tidur kemaren
Karin: pagi ini gue berangkat bareng dua bekantan ini
Karin: pulang sekolah kita bareng ya?

setelah membalas chat dari Faro, gue jalan menuju kamar bang gibran, niat mau bangunin dia tidur, ternyata udah bangun duluan

"tumben banget cepat bangun"

"bangun cepat salah, bangun lambat salah, serba salah dirimu ini gibran" ujar bang gibran dengan muka minta di kasihanin

"ah bacot, sana mandi bau!"

"gue galau dek"

"nanti aja ceritanya, kita harus sekolah dulu"

"sialan lo dek"

gue keluar dari kamar bang gibran dan balik lagi ke kamar gue. Lana dan Nina udah siap dengan seragam masing masing

Lana sibuk merapikan tataan rambutnya, dan Nina yang sedang memoleskan liptint di bibirnya

"udah?" tanya gue

"udah" jawab mereka serempak

"mau sarapan dulu?" tanya gue sambil liat jam yang ada di pergelangan tangan gue jam 06.15

"pengen bubur ayam" jawab Nina

"yaudah beli bubur ayam, makan disekolah ya?"

"okaayyy"

gue Lana Nina turun menuju lantai bawah, sebelum keluar dari pintu rumah gue teriak dulu ke bang gibran

"BANGG! RUMAH JANGAN LUPA DI KONCI YA! GUE DULUAN"

"SIYAAPP"

setelah itu gue langsung masuk mobil yang dikendarai oleh Nina. berhenti di depan komplek karena memang disitu kedai bubur ayam nya

gue dan Lana turun dari mobil dan memesan bubur ayam nya, tiba tiba ada yang nyenggol lengan gue

"hai Karin" sapa orang itu. bang Fajar.

"eh bang Fajar, ngapain?"

"beli buryam juga nih, belum sarapan"

"Ooo"

"tumben lo ga berangkat bareng macan?" tanya Fajar

"macan?"

"itu, Faro"

Alfaro Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang