tujuh belas

1.9K 364 23
                                    

Dari tadi Jeongin hanya bisa menghela nafas saat melihat Hyunjin sudah membawa kopernya keluar. Ada perasaan tak rela jika ia ditinggalkan oleh kapten tampan itu.

"Jangan cemberut Jeongin. Nanti setelah saya sampai di bandara, saya hubungin kamu ya?"

"Aku ikut anter ke bandara ya Mas?" rengek Jeongin.

"Nggak, hari ini kamu ada jadwal matkul. Saya gak mau punya pacar bodoh"

"Jahat banget ish" sebal Jeongin dan ia tambah memajukan bibirnya.

"Tapi kan sekarang terakhir ketemu Mas, masa absen sehari aja gak boleh sih? Aku kan bisa titip absen sama temen" lanjut Jeongin sembari merengek lagi.

"Nggak, kita bisa skype-an kalo kamu lupa. Saya bakal usahain kalo saya ada jadwal penerbangan ke Jakarta, saya bakal pulang." jawab Hyunjin tetap keukeuh pada pendirian nya.

"Yaudah, sebagai gantinya kalo aku nanti udah lulus kuliah, aku gak mau tau, Mas harus supirin aku pake pesawat. Pura-pura aja aku udah jadi istri Mas, biar bisa duduk di kokpit. Ya?" pinta Jeongin.

"Iya, kalo masih ada waktu. Yaudah, Mas berangkat ya sayang" pamit Hyunjin kemudian memeluk Jeongin erat dan tak lupa mencium kening Jeongin cukup lama.

"Ibu, titip cinta buat Mas Hyunjin ya" pinta Jeongin pada ibu Hyunjin padahal didepannya masih ada Hyunjin.

"Iya, nanti ibu sampein langsung ke hatinya ya. Gih kami siap-siap kuliahnya, ibu mau anter Hyunjin ke bandara" jawab Ibu Hyunjin. Hyunjin yang melihat interaksi ibunya dan sang kekasih hanya bisa tersenyum.

"Captain, i love you!" seru Jeongin sembari memeluk Hyunjin sekilas dan langsung berlari masuk kedalam rumahnya.

Hyunjin mematung mendengar ungkapan cinta dari Jeongin. Mengapa sesenang ini? Padahal seingatnya dulu, ia tak pernah merasa begini pada Jisung.

Untuk pertama kalinya, Hyunjin berangkat untuk tugas dengan rasa bahagia. Rasanya ia tak ingin berangkat untuk bekerja.

"Ayok Nak" ajak Ibu Hyunjin yang ternyata sudah berada di dalam mobil. Hyunjin pun masuk mobil dengan senyum yang mengembang.






Jeongin baru saja tiba di kampus. Kini ia tengah berjalan menuju kantin bersama sahabatnya, Felix.

Mereka memilih tempat duduk di dekat tembok, alasannya agar mereka bisa bersandar.

"Kamu mau pesan apa? biar aku aja yang pesan nya ya" tawar Felix.

"Aku pesan jus jeruk aja deh Lix" jawab Jeongin.

"Kok gak kayak biasanya?" Tanya Felix bingung.

"Iya, soalnya tadi pagi aku udah makan sama Mas Hyunjin" setelah berucap seperti itu, Jeongin buru-buru menutup mulutnya. Ya, keceplosan. Padahal niatnya, Jeongin belum mau memberi tahu siapa-siapa kalau dia sudah memiliki kekasih.

"Mas Hyunjin? Kakak kamu? Eh bukan ya" tanya Felix bingung, padahal seingat Felix nama kakak Jeongin adalah Seungwoo. Lagian Jeongin memanggil Kakaknya dengan sebutan Kakak bukan Mas.

"Siapa Je? Kok kamu gak cerita-cerita sama aku?" tanya Felix sebal.

"Kamu pesan dulu aja sana, nanti sambil makan aku ceritain ya" jawab Jeongin seraya mendorong-dorong tubuh Felix pelan.

Felix pergi dengan jalan yang dihentak-hentakan, mungkin kesal pada Jeongin.

"Aduh kok keceplosan sih" monolog Jeongin.

Beberapa menit kemudian Felix kembali dengan nampan yang berisi dua gelas jus jeruk dan satu piring nasi goreng. Felix duduk berhadapan dengan Jeongin.

"Ayo dong, katanya mau cerita. Aku kan penasaran"

Jeongin menceritakan semua hal yang ia alami dengan Hyunjin. Felix membulatkan matanya kaget.

"Serius kamu dapet pilot? Guna-guna sama siapa? " tanya Felix kaget.

"Ish, aku gak pernah ya pake yang gitu. Amit-amit deh. Lagian kan udah takdir aku dapet pilot" jawab Jeongin tengil, sombong sih lebih tepatnya.

"Enak banget kamu dapat pilot, kok aku cuma dapet modelan kayak Kak Changbin doang ya?"

"Hus eh, gak bersyukur banget. Waktu itu aja ada yang deketin Kak Changbin, kamu nangis kejer di rumah aku" ucap Jeongin.

"Habisnya takut Kak Changbin berpaling hehe, pendek-pendek juga kan aku tetep sayang" jawab Felix sembari cengengesan gak jelas.

"Hobi banget kamu tuh nistain pacar sendiri" ujar Jeongin sembari tertawa saat mengingat betapa seringnya Felix menistakan kekasihnya sendiri.

Felix hanya bisa tertawa. Ya mau bagaimana lagi, ucapan Jeongin memang ada benarnya juga.

•••

semoga suka:')

[✔] Captain, I Love You! ✘ Hyunjeong Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang