warn:
• flashback part
•no dialogue
•only narration
• sorry if it's boringMasih ingat tentang Hyunjin yang pernah berbicara ingin mati pada Jeongin?
Sejujurnya memang begitu, Hyunjin sedang berada di fase tak ada harapan lagi untuk hidup.Hyunjin sendiri memang sering mengonsumsi obat pereda nyeri, yaitu Acetaminophen(Paracetamol) dalam jangka panjang. Hyunjin mengonsumsi obat itu bukan tanpa alasan, ia ingin meredakan sakit kepala yang selalu muncul tiap hari.
Bagi kalian, paracetamol hanya obat pereda demam, pusing, pilek dan tidak menimbulkan efek samping apapun. Namun, bagi Hyunjin yang sering mengonsumsi obat itu tanpa henti adalah boomerang besar bagi kesehatannya. Hingga klimaks nya Hyunjin menderita penyakit ginjal.
Ginjal nya memang belum terlalu rusak, namun Hyunjin sepertinya harapan untuk hidup Hyunjin sudah hilang.
Pada saat ada pemeriksaan kesehatan pilot pada waktu lalu, Hyunjin divonis dengan hal yang serupa sehingga Hyunjin mengundurkan diri dari pekerjaan impiannya dan ia berencana memenuhi keinginan sang Ayah untuk memulai karir nya di dunia bisnis sembari berobat jalan untuk kesembuhan ginjal nya.
Niat hati ingin membahagiakan sang Ayah, tapi saat Hyunjin menjenguk Jeongin kerumah sakit dan mendengar semua perkataan Mingyu dan Seungwoo, semua niatnya hilang.
Hyunjin menunggu diluar ruangan bersama Seungwoo saat Mingyu sedang menjalani tes kecocokan jantung dengan Jeongin.
Dari situ, Seungwoo menceritakan semua apa yang terjadi pada Jeongin.
Hyunjin semakin kalut kala Mingyu keluar dengan wajah yang sulit di artikan. Mereka menunggu hasil tes keluar selama berjam-jam hingga akhirnya Dokter Chris menyatakan bahwa jantung Mingyu tidak cocok untuk Jeongin.
Jangan salah paham, mengapa Seungwoo yang notabene saudara kandung Jeongin tak ada usaha sama sekali untuk mendonorkan jantungnya untuk sang adik? Sebenarnya sudah beberapa kali Seungwoo dan sang Ibu mengikuti tes seperti ini di rumah sakit yang berbeda namun tetap saja hasilnya selalu tak cocok.
Hingga akhirnya Hyunjin mencoba.
Iya, mencoba mendonorkan jantungnya pada kekasih manis nya.
Tak disangka, jantungnya cocok dengan Jeongin. Sepertinya takdir kematian Hyunjin begini jalannya.
Dokter Chris selalu mewanti-wanti bahwa mendonorkan jantung bisa membahayakan bagi nyawa si pendonor juga. Namun Hyunjin tetap keukeuh ingin mendonorkan jantungnya.
Hingga hari itu tiba, Hyunjin masuk ke ruangan dengan pakaian hijau nya. Tak lama brankar sang kekasih di letakkan tak jauh dari brankar Hyunjin. Banyak Dokter yang menyemangati Hyunjin agar tetap bertahan hingga selesainya operasi.
Hyunjin menoleh ke samping, melihat wajah kekasihnya yang begitu pucat tanpa cela. Ia menangis, takut kalau dirinya tak bisa bertahan.
Hyunjin terus menangis sampai salah satu Dokter bernama Seungmin memerintahnya agar tetap tenang dan tidak tegang.
Tak lama, beberapa Dokter dan perawat menghampiri Hyunjin dan menyuntikkan beberapa bius.
Sebelum kesadarannya hilang, Hyunjin berucap,
"Ayah, Ibu, Kak Chanyeol, maafin Hyunjin. Aku sayang kalian"
Mungkin kalimat itu yang dapat didengar oleh Dokter Seungmin yang pada saat itu tengah menyuntikkan bius pada Hyunjin.
✗ ✗ ✗
sebenernya agak ragu sih up part ini:'( takut nya gak tepat sama ilmu medis huhu
jdi buat kalian kalo ada yang mau kritik boleh banget, biar nanti aku revisi lagi yaaa♡thx uuuuu~
KAMU SEDANG MEMBACA
[✔] Captain, I Love You! ✘ Hyunjeong
Fanfiction┊𝗖𝗼𝗺𝗽𝗹𝗲𝘁𝗲𝗱┊❝Captain Hyunjin, bisa kan bikin aku terbang?❞ started : 8 Maret 2020 ended. : 8 Mei 2020 ━ [heebylly] ༉‧₊˚✧