aku rencana nya mau dicepetin aja tiap per-chapter, supaya kalian gak bosen bacanya:)
•••
Sudah hampir tiga bulan Hyunjin bertugas dan selama itu pula Hyunjin menghubungi Jeongin saat akan terbang dan sesudah terbang. Hubungan mereka cukup baik-baik saja, Hyunjin rasa ia tak salah memilih Jeongin. Pasalnya Hyunjin merasa bahwa Jeongin adalah penyemangatnya untuk bekerja, berbeda pada saat dulu sebelum bertemu dengan Jeongin.
Hyunjin merasa cintanya benar-benar terbalas kali ini, tidak seperti saat menyukai dia.
Malam ini Hyunjin ada penerbangan dari Athena ke Jakarta, walaupun akan sedikit melelahkan, Hyunjin berusaha untuk menyempatkan pulang ke rumah.
Dirinya benar-benar tak sabar untuk melihat wajah kekasihnya.
"Kapten, kenapa akhir-akhir ini suka senyum?" tanya Soobin jahil.
"Loh memangnya saya gak boleh senyum?"
"Bukan gitu, bisanya kan Kapten datar banget wajahnya."
"Eh tapi Kapten aslinya ramah banget kok, cuma wajahnya aja sih yang keliatan kayak jutek" lanjut Soobin.
Hyunjin tersenyum menanggapi omongan Soobin.
Mereka sudah siap mengenakan seragam pilot nya dan bergegas keluar dari hotel untuk melakukan penerbangan kesekian kalinya.
"Soobin, setelah sampai di Jakarta nanti saya bakalan pulang sebentar ke rumah. Tolong kasih tau tim ya, supaya mereka gak nyariin saya."
"Iya Kapten, curiga mau ketemu pacar ini mah" ledek Soobin.
Lagi-lagi Hyunjin tersenyum.
"Oh iya Kapten, jadwal untuk dua minggu kedepan kita ada penerbangan ke Jakarta lagi" ucap Soobin sembari melihat-lihat kertas yang dipegangnya.
"Dari mana?"
"Dari Tokyo lagi menuju Jakarta"
"Oh oke" jawab Hyunjin.
"Enak banget bang dua kali ketemu pacar"
"Sirik terus dari tadi kamu Soobin" jawab Hyunjin dengan nada yang meledek.
"Ya gimana gak sirik, gue kan gak punya pacar bang" ujar Soobin dengan wajah memelas. Jadi adakah yang ingin menjadi kekasih Soobin?
Hyunjin dan Soobin berdoa terlebih dahulu kala memasuki kokpit.
Dua puluh dua jam waktu penerbangan, akhirnya kapten tampan itu sudah mendarat di Jakarta tepat pada pukul dua dini hari.
Satu jam ia gunakan untuk meminum kopi hangat di cafe dekat bandara bersama tim nya.
Hyunjin tiba di rumah pada pukul setengah lima, karena kebetulan saja tadi ada kemacetan akibat kecelakaan lalu lintas.
Hyunjin tak membawa koper, kopernya ia titipkan pada Soobin yang menginap di hotel sekitar area bandara.
Setelah membersihkan diri, Hyunjin menidurkan dirinya di kasur. Ia tak melihat notifikasi dari handphone nya, padahal Hyunjin berharap Jeongin akan membalas pesannya dengan antusias karena dirinya telah menyempatkan untuk pulang.
Satu hari satu malam, Jeongin kemana saja? Dilihat dari rumahnya pun, lampu di teras nya mati.
Hyunjin keluar kamar untuk menonton televisi. Dia tak bisa tidur, mungkin efek meminum kopi tadi. Akhirnya Hyunjin menghampiri ibunya yang kini tengah memasak.
"Ibu?"
"Loh kok gak tidur nak?" tanya ibu Hyunjin.
"Nggak ngantuk Bu. Hyunjin bawa baju buat ibu, udah Hyunjin simpen di kamar ya" jawab Hyunjin.
Ibu mengangguk.
"Lain kali jangan beli oleh-oleh kayak gitu ya, kecuali kamu bakal cuti panjang. Kasian badan kamu nak, apalagi cari oleh-oleh kayak gini harus muter-muter"
"Gapapa Bu, takutnya nanti udah gak ada waktu lagi. Jadi Hyunjin beli sekarang aja buat Ibu, em punya ayah udah Hyunjin simpen di lemari. Tapi jangan bilang itu dari Hyunjin ya Bu" ujar Hyunjin.
"Harusnya kamu sendiri yang kasih buat ayah kamu, kamu coba beli hati ayah. Kamu bicara baik-baik dan minta restu buat jalanin keinginan kamu, supaya kamu selamat dunia akhirat"
"Hyunjin sakit Bu, ayah selalu aja bilang Hyunjin nggak guna. Udah ya Bu, Hyunjin mau ke rumah Jeongin dulu" ujar Hyunjin.
"Jeongin masuk rumah sakit nak"
•••
haihai
KAMU SEDANG MEMBACA
[✔] Captain, I Love You! ✘ Hyunjeong
Fanfiction┊𝗖𝗼𝗺𝗽𝗹𝗲𝘁𝗲𝗱┊❝Captain Hyunjin, bisa kan bikin aku terbang?❞ started : 8 Maret 2020 ended. : 8 Mei 2020 ━ [heebylly] ༉‧₊˚✧