Guardie Del Cuore III

706 84 36
                                    

#40dayschallenge
#40dayschallengewriting
#mocclub
Spesial tag for jonquil_Alstroemeria


Happy Reading. . . . .

Selama sebulan, Plan tinggal di kediaman Kijworalak tanpa berusaha kabur. Tubuhnya terlalu lelah, dan dia tidak punya sesuatu untuk melawan pasukan khusus yang Ayahnya perintahkan. Di rumahnya tidak pernah ada lagi Pistol yang bisa Plan temukan, sekalipun itu di ruangan Ayahnya. Karena insiden terakhir, Ayahnya sengaja menyembunyikan segala macam barang berharga dari putra bungsunya. Pisau juga tidak bisa dirinya temukan di dapur, di kamarnya tidak ada senjata tajam apapun. Dalam bentuk cutter atau silet, tidak ada. Benar-benar bersih.

Selama dia diawasi penuh oleh Dokter dan Perawat yang setiap hari berkunjung ke rumah besar keluarga, Plan menyadari beberapa hal, dia sudah terlalu lelah melawan Ayahnya. Sudah bertahun-tahun dan dia bertahan-pun karena Ayahnya berbaik hati membiarkannya merasakan menjadi orang biasa tanpa embel-embel putra Menteri. Plan tahu, seperti apapun dia berusaha menghindar pasti Ayahnya akan menemukannya juga.

Yang dia lakukan kini hanyalah menyiram tanaman kesayangan Ibunya, Ayahnya menyiapkan taman kecil di samping rumahnya untuk membuatnya merasa Ibu ada disana bersama mereka.

Ibu Plan meninggal disaat usia Plan baru menginjak 9 tahun. Dia tidak bisa menerima kepergian Ibunya begitu saja, mengurung diri di kamar dan menangis, lalu keluar dengan wajah yang tidak pernah tersenyum. Meskipun tetap sekolah seperti biasa, Plan jarang berinteraksi dengan yang lainnya. Sering melamun di kelas dan hanya menghabiskan jam istirahat di taman sekolah.

***

Selama sebulan, Mean mendapatkan pelatihan khusus dari angkatan darat dan angkatan khusus tim perang Thailand. Mean akan dididik untuk menjaga keamanan orang penting bersama beberapa temannya yang lain.

Seminggu yang lalu, Jenderal Besar mereka mengabari jika akan ada pemilihan khusus untuk menjadi orang pilihan yang akan bertugas langsung di bawah Kementerian Pertahanan Thailand. Tidak dijelaskan apa tugasnya, untuk apa mereka dipilih secara khusus. Yang jelas perintah itu diberikan atas penandatanganan dari Menteri Pertahanan.

"Kau sudah dipilih Jenderal, berhati-hatilah dalam bertugas." Seperti itulah kalimat yang diberikan Singto selaku kapten tim mereka.

"Terimakasih, Letnan." Mean berujar, dia tersenyum.

Akhirnya dia mendapatkan tugas pertamanya.

Mean sangat misterius, itulah yang diketahui oleh anggota yang lain. Tidak peduli seberapa banyak mereka mencari tahu, tidak akan ada informasi apapun yang didapatkan. Mean seperti manusia umumnya, meski dia hanya mandi sekali. Tetap berkeringat dan memiliki nafas, lalu juga makan meski hanya sekali dan itupun makanan tertentu. Tubuhnya tegap, tidak mudah lelah dan tidak pernah mengeluh, seolah-olah tubuhnya bukanlah seperti yang lainnya. Pukulan keras sekalipun tidak akan melemahkan kuda-kudanya, apalagi merobohkan tubuhnya.

"Jaga sikapmu, mengerti?" Singto sedikit banyaknya mengkhawatirkan Mean.

Bagaimanapun, ini adalah tugas pertamanya. Bahkan tidak ada yang tahu apa tugasnya termasuk Jenderal mereka. Mungkin saja, bukan di unit pertahanan tapi akan ditempatkan di perbatasan. Eh... eh... tidak, tugas itu hanya diberikan untuk anggota pasukan yang memiliki pengalaman terbaik dan Mean tidak cocok untuk itu. Belum cocok!

"Terimakasih, Letnan." Mereka lalu melakukan tos dan Mean segera berbenah.

Seorang anggota pasukan khusus menjemputnya, utusan langsung dari sang Menteri. Selanjutnya, Mean akan ada bersama orang itu, Boun tersenyum simpul. Dia hanya harus mempertemukan pemuda ini dengan atasannya lalu membiarkannya bertugas.

Guardie Del Cuore (MeanPlan)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang