JIMIN menceritakan semuanya pada Taehyung. Semua. Tanpa terkecuali. Bagaimana ciuman itu terjadi, bagaimana Yoongi menyudahi ciuman itu karena tidak ada balasan dari Jimin, lalu setelah itu Yoongi pergi dengan dingin dari basement, hingga bagaimana unek-unek Jimin tentang perasaan yang tak menentu hingga perasaan itu menjadi beban bagi dirinya menyebabkan ia selalu mabuk dan jarang berkumpul akhir-akhir ini.Bahkan ia sudah berhenti komunikasi dengan anak Bangtan selain Hoseok dan Seokjin setelah kejadian itu. Demi menghindari Yoongi mungkin untuk sementara sampai perasaannya yang semu menjadi jelas; agar ia bisa menentukan apa ia menginginkan Yoongi juga, atau tidak sama sekali.
"Gue harus gimana, Tae? Satu sisi gue gak mau kaya gini terus, tapi disisi lain gue belum siap ketemu Yoongi hyung."
Taehyung ikut gusar. "Menurut gue sih, mendingan lo-"
"Yuyung, Koo ingin pee! Yuyung sama Minmin ngobrol lama, Koo ingin pee!"
Ya ampun, mereka lupa kalau daritadi ada Jungkook yang memerhatikan mereka berdua dengan bingung karena tak mengerti arah pembicaraan apa yang sedang mereka obrolkan. Jungkook kira dengan sabar dan diam saja sambil menunggu mereka ngobrol maka Minmin akan memberikan gundam lagi padanya, tapi ia sudah tak bisa menahan saat cairan urine sudah hendak menetes di ujung.
"Jim, dimana toilet lo?!"
"Kok lo lupa sih, sat? Itu didepan kamar gue, padahal lo sering banget numpang buat col-"
"-Language, Jim. Ada Jungkook."
Iya, Taehyung jadi amnesia mendadak gara-gara panik. Dan sekarang anaknya udah ngamit tangan Jungkook dan lari membawa lelaki manis itu ke toilet apartemen Jimin.
Tentu Taehyung tunggu Jungkook di luar kamar mandi setelah memberitahu pada Jungkook untuk kencing di toilet dengan benar.
"Buset, udah kaya cewek aja lo, Tae, pipis aja sampe lo anterin."
"Iya, calon ibu dari anak cewek gue nanti."
"Hah? Apaan dah gadanta?!"
"Apa?"
Taehyung emang jadi bener-bener berubah sejak nempel terus ke Jungkook. Gadanta, terus habis itu makin bucin sama yang bukan hak milik dia, tapi yang hak milik dia sendiri malah di telantarin, kan aneh gitu.
"Lo udah bosen sama Jennie?"
"Hah apaan dah?"
"Hah hoh hah hoh mulu lo kaya tukang keong." Jimin memutar mata. "Ya habis lo kaya jadi cuek gitu ke Jennie sejak ada Jungkook, biasanya juga ngebucin terus 24/7, gak bisa lepas dari doi."
Taehyung terpekur,
Emang iya ya dia jadi berubah? Perasaan dia masih manusia bukan power ranger-gak gitu maksudnya. Ah, ya lagian emang udah jadi sifat manusia kalau berubah, seenggaknya berubah ke yang lebih baik.
Taehyung ambil positif aja, Jennie juga mulai longgar sama dia gak posesif kebangetan, paling minta kabar sekali dua kali disertai pap tentunya. Tapi, ya udah, cuma gitu aja. Mungkin emang keduanya lagi ada dalam fase bosan, wajar kan kalau disuatu hubungan itu timbul rasa jenuh setelah quality time berduaan terus.
Belum lagi terakhir kali mereka ketemu langsung itu gak enakin banget, Jennie pas pagi dateng sambil nangis-nangis ke rumah Taehyung yang waktu itu baru pulang nginep di rumah Jungkook. Jennie minta maaf, seperti biasa kalau Taehyung udah marah dan cuekkin dia. Ya udah Taehyung maafin dan gak mau Jennie ngulang lagi kaya gitu walau dia sendiri ragu Jennie bakal nepatin janjinya.
Tapi kalau diliat sekarang-sekarang Jennie mulai kurang posesifnya Taehyung agak lega dan semakin gak tega juga marah lama-lama apalagi ninggalin cewek itu.
KAMU SEDANG MEMBACA
HELLO, KOOKIE! [taekook]
Hayran Kurguretardasi mental! au © mozarl taekook alternative universe.