Episode 9

8.7K 552 34
                                    

*Buat yang mau novel ini shopee lagi ada diskon 50% yuk buruan, sebelum kehabisan 😍

Perceraian adalah hal yang lumrah terjadi dalam ikatan pernikahan. Jangankan pasangan yang tak saling mencintai, mereka yang menikah dengan cinta pun bisa berpisah karena ego yang sama-sama dibumbung tinggi. Tak tahu kondisi, tak peduli orang yang dikasihi, hingga akhirnya anak menjadi korban situasi.

Ada dua alasan kenapa suami istri yang tak saling mencintai memilih bertahan dengan pasangannya. Pertama, karena anak. Dan yang kedua, karena mereka terikat dengantujuan lain, meskipun berakhir merugikan salah satu di antara keduanya.

Dalam kasus ini, para pasangan melupakan hal kecil yang justru akan berakibat besar di kemudian hari. Hukum tabur-tuai pun berlaku menjadi karma yang kelak bisa menimpa anak turunannya.

***

20 Maret 2001

Prang!

Gelas kaca itu tampak berserak di lantai, meninggalkan bunyi yang memekakkan telinga. Di ruang utama kediaman keluarga terpandang itu, terlihat Hamdan Adiguna—lelaki
berusia tiga puluh tahun. Pemimpin PT. KNUSA, perusahaan yang bergerak di bidang pangan sejak kedua orang tuanya meninggal karena kecelakaan lima tahun silam—terlihat meluapkan murkanya pada sang istri yang tertangkap basah menjalin hubungan lain di belakangnya.

“Mulai hari ini aku jatuhkan talak padamu, Tikah! Silakan pergi dengan lelaki keparat itu dan jangan injakkan kaki di rumah ini lagi.” Lantang suara itu menggema di seisi ruangan.

Di hadapannya, sang istri bersimpuh di lantai, menangis meraung meminta ampun. Atikah Maheswari, perempuan berumur dua puluh lima tahun yang juga berprofesi sebagai selebriti tanah air. Akhir-akhir ini, kariernya tengah melejit setelah membintangi sinetron stripping.

Tiga tahun lalu mereka menikah. Meskipun Atikah tak mencintainya, tapi dia tak bisa melakukan apa pun
karena desakan orang tuanya.

Akibat perjodohan, kekangan keluarga akan profesi yang dia geluti, juga cintanya pada sang kekasih, membuat dia nekat melakukan hubungan terlarang di belakang Hamdan.

Mulanya, Atikah tak tahu bahwa Haris adalah saudara beda ibunya Hamdan. Haris bahkan tak pernah membahas tentang silsilah keluarganya sama sekali. Yang dia tahu, ibu dari lelaki berkacamata itu menjadi istri simpanan seorang pengusaha kaya. Namun, Atikah tak menyangka bila pengusaha kaya itu
adalah orang tua Hamdan, suaminya.

“Baiklah, aku titip Nana. Jaga dia dengan baik!”

Pada akhirnya, wanita itu bangkit berdiri di hadapan lelaki jangkung yang menatapnya nyalang. Dia seka kasar air mata yang membasahi pipi, kemudian menyeret kopernya yang sudah Hamdan siapkan. Ia menghampiri lelaki yang sudah menunggunya di pelataran rumah.

Setelah resmi bercerai, Atikah berencana untuk pergi dan
menetap di luar negeri sebelum kabar ini tercium ke publik. Yang tentunya berimbas merusak reputasinya dan Hamdan sebagai penerus dari perusahaan yang banyak diperbincangkan media, karena kesuksesan dalam menarik perhatian pasar dengan produk-produknya.

“Aarrgghhh!”

Hamdan kembali mengamuk. Dia melempar apa pun yang bisa diraihnya. Keputusan menikahi perempuan yang tak mencintainya, ternyata hanya berakhir dengan kekecewaan tak berkesudahan. Dia salah menilai bahwa cinta bisa dibeli dengan uang, kebahagiaan bisa diciptakan oleh kedudukan.

Namun pada kenyataannya, wanita itu kukuh akan pendirian dan lebih memilih memercikkan api di atas genangan minyak tanah.

“Haris Adiguna ... ah, nama itu bahkan tak pantas tersemat di belakang namamu. Entah setan apa yang merasuki Papa pada saat memungut ibumu dan menduakan Mama yang begitu sempurna. Lihat saja, kelak kau pasti akan mendapatkan karma akan perbuatanmu. Hidup berjalan,
dunia berputar, dan Tuhan tak pernah tidur!”

TUKAR RANJANG (Sudah Terbit ✅)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang