13.Taman

46 28 2
                                    

Duduk tepat di samping mu, aku merasa jiwa-jiwa ku kembali sempurna

~skala

skala

skala

skalaa

aku sayang sama kamuuu!!

Suara itu terus saja menghantui Skala setiap kali ia ingin tidur, kenangan masalalu yang terus saja menghantui nya hingga kini, Skala merasa sangat tersiksa dengan sebuah kisah yang pernah ia jalani bersama seorang gadis di masalalu.

"gue benciii,arghhhh" Skala berteriak dan memukul kaca yang ada di kamar nya hingga membuat banyak pecahan-pecahan kaca yang berhamburan di lantai, dan mengakibatkan tangan nya terluka.

Ia melihat jam yang menunjukan jam 23:40 yang artinya sudah larut malam, ia berniat akan mengirim pesan pada Thallasa. Mungkin itu akan membuatnya sedikit tenang.

Thallasa

udah tidur?

belum,kenapa kak?

gpp

kaka belum tidur

ga bisa tidur

Belum sempat Thallasa membalas, Skala sudah menelpon nya, malam itu mereka membahas banyak hal termasuk akan berjalan-jalan ketaman karena besok adalah hari minggu, setelah selesai memrencanakan jalan ketaman akhirnya mereka memilih untuk tidur.

•s k a l a•

"sayang sarapan dulu" ucap Carrina

"iya"

Akhirnya Skala turun dan ikut untuk sarapan bersama.

"Idihh lo mau kemana bang" tanya Lava yang melihat Skala yang sudah rapi.

"jalan" jawabnya.

"ikut dong"

"ngak"

"ayahhhh abang jahattt" Lava merengek kepada Gama.

"memangnya abang mau jalan kemana?" Tanya Gama.

"Taman"

"pasti sama Thallasa" tebak Lava.

"Thallasa?" Tanya Gama, sewaktu Thallasa datang kebetulan ia sedang di luar kota dan belum kenal kepada gadis itu.

"itu yah, cewe nya abang" sambung Carrina.

"iya yahh, anak nya baik kok. Kemarin Lava di ajakin main di rumahnya terus bunda nya baikkkk bangettttt" ujar Lava dengan ekspresi yang sangat Lebay.

Skala baru tau jika Thallasa dan Lava sudah sedekat itu, dirinya saja belum pernah berkenalan dengan bunda Thallasa.

"oh gitu? Abang udah punya pacar" tanya Gama

Skala (yang terlihat)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang