22.Rencana (2)✔

46 22 11
                                    

Jangan berdiri di depan atau di belakang ku, berdiri la di samping. akan ku genggam tangan mu dan mari kita jalan beriringan

~skala

XI IPS 1

"Va, kenapa muka nya di tekuk gitu sih?" Tanya Caca yang berada tepat di samping Lava.

"Gapapa" jawab Lava.

"Ngak mungkin, pasti ada sesuatu. Cerita aja kan biasa nya kalau ada masalah lo selalu cerita ke gue" Memang benar jika Lava ada masalah ia selalu bercerita pada Caca "Gue tau lo ada masalah"

"Huaaaaaaaa" Caca terkejut ketika Lava tiba-tiba saja menangis dan memeluk nya.

"Disuruh cerita malah nangis, Jangan nangis dong kan gue gak suka liat nya" Caca mengusap-usap punggung Lava untuk membuat nya lebih tenang "Va, gue selalu ada kok buat lo jadi jangan sedih ya"

Caca itu anak yang baik hati dan juga penyayang, Lava sudah ia anggap sebagai saudara nya sendiri itulah sebabnya ia tak ingin melihat Lava memangis seperti ini hanya karna seorang cowo.

"Kak Vraka Caaa" Lava melepas pelukan nya pada Caca dan mengusap air mata sambil tersedu-sedu.

"Kak Vraka kenapa?" Tanya Caca.

"Dia kaya jauhin gue gitu"

"Lo yakin?" Caca lebih mengetahui tentang hubungan Vraka dan Lava. Ia juga antara percaya dan tidak jika Vraka menyakiti Lava.

"Yakin, kemarin gue di tinggal sendiri di parkiran terus pas malam nya chat gue cuman di read doang"

"Mungkin kak Vraka lagi ada masalah kali, coba lo tanya sama abang lo"

"Abang juga cuekin gue semenjak udah punya pacar terus Thallasa juga gitu sama teman-teman nya" jelas Lava.

"Loh kok gitu?"

"Gue juga ngak tau, apa mungkin gue punya salah?"

Caca hanya diam dan berpikir siapa orang yang bisa Lava tanya soal perubahan sikap Vraka dan yang lainnya.

Setelah berpikir cukup lama akhirnya Caca mengetahui siapa orang yang tepat untuk bertanya "Gue tau!"

"Tau apa?"

"Lo tanya aja sama Kak Rigel, kan dia sudah anggap lo adenya ngak mungkin dia ngak kasih tau soal Kak Vraka sama Kak Skala"

Lava berpikir sejenak, benar kata Caca mengapa ia tidak bertanya pada Rigel saja "Lo bener Ca, Ntar istirahat gue cariin Bang Rigel aja" ujar Lava sambil tersenyum.

"Nah gitu dong senyum, jangan sedih lagi"

"Hehe makasih Caca"

•s k a l a•

Kantin Bu Ida...

"Sumpah gue ngak tahan banget bikin Lava gini arghhhh" Vraka mengacak-acak rambutnya, ia merasa tidak tahan mengacuhkan Lava seperti sekarang "Gue kasihan banget pas ninggalin dia sendirian di parkiran kemarin"

Skala (yang terlihat)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang