Bahagia itu ketika melihat semua orang yang di sayangi berada disisi kita
~Skala
•Bel pulang sekolah sudah berbunyi, semua murid Salit segera menuju parkiran untuk mengambil kendaraan mereka masing-masing.
Skala yang baru keluar dengan Rigel dan juga Vraka. Tetapi Skala sedari tadi mengedarkan pandangan nya pada murid-murid kelas XI yang baru keluar.
"Woii nyariin sahaa mass" teriak Rigel di telinga Skala yang membuat cowo itu emosi.
"Siapa lagi kalau bukan Thallasa" jawab Vraka.
"Bukan! Lava" Skala mengelak, sebenarnya memang benar ia sedang mencari Thallasa. Ia sudah berjanji di kantin tadi untuk mengantarkan Thallasa karena supir gadis itu sedang ambil cuti pulang kampung.
Sesampainya di depan Mobil, Rigel dan Vraka masih setia bersama Skala.
"Ngapain?" Tanya Skala pada dua Sahabat nya itu.
"Nemanin lo nungguin Thallasa" jawab Vraka.
Tidak lama kemudian tiga cewe datang menuju ke arah Skala, Rigel dan juga Vraka, mereka adalah Thallasa, Melodi, dan Azura.
"Maaf kak lama" ucap Thallasa.
"Gapapa kok, abang Skala nya setia ni nunggu panas-panas" ledek Rigel.
"Haiii paraaa bucinnn" teriak Gadis yang baru saja datang, siapa lagi kalau bukan Lava.
"Eh ade gue, lama sudah kita tak berjumpaa" ucap Rigel dramatis dan mendapat toyoran dikepala dari Vraka.
Mereka yang ada di situ hanya tertawa melihat kelakuan Rigel.
"Eh kalian mau gak ngumpul bareng?" Tanya Lava.
"Maksudnya?" Tanya Azura.
"Maksudnya, lo lo pada datang kerumah gue. Ngapain kek nonton, main ps, makan apa aja deh yang penting ngumpul, mau gak?" Tanya Lava.
"Omg, gue di undang buat main di rumah anak pemilik sekolah gituu?" ucap Melodi dengan nada yang di buat-buat.
"Boleh juga tu, gue setuju" ucap Rigel, yang di angguki juga oleh Azura, Thallasa dan Vraka.
"Abang mau gak?" tanya Lava pada Skala.
"Terserah"
"Aelah bang, bunda kan sama ayah lagi kebandung"
"Iya nih, lagian lo juga bisa ngebucin. kan Thallasa ikut" jawab Azura.
"Hm" jawab Skala, Thallasa hanya tersenyum melihat betapa iritnya Skala bicara pada orang lain. Berbeda ketika dengan dirinya Skala agak sedikit banyak berbicara.
"Yaudah, kalo gtu kita pulang ganti baju dulu gak enak nanti pulang kesorean masih pake seragam" ujar Vraka.
Yang lain juga setuju, dan mereka masing-masing pulang kerumah untuk berganti baju.
Thallasa semobil dengan Lava dan Skala, cowo itu malas jika terus bersama Lava karena ia tidak bisa diam dan slalu membuat telinga Skala sakit.
KAMU SEDANG MEMBACA
Skala (yang terlihat)
Tienerfictie[Harap Follow sebelum membaca,agar part yang diprivat bisa terbuka] . . 📌Masalalu itu bagian dari rencana tuhan untuk semua manusia di muka bumi, dengan porsi senang dan sedih yang sudah di tentukan. Skala Galaxi Aldazran, yang tak terlihat sebab...