03. Rasa Penasaran Jaehyun

1.3K 205 9
                                    

Jaehyun berjalan, lebih tepatnya, setengah berlari melewati kelas-kelas. Dia berhenti di depan sebuah kelas, menunggu dengan sabar sampai kepala adiknya menyembul dari balik pintu dan melambai padanya. Jungwoo keluar dari kelas dan menghampiri Jaehyun, tidak lupa langsung mengamit tangan kakaknya dan kemudian berjalan beriringan.

"Jae Hyung," panggil Jungwoo. "Hari ini Hyung jemputnya telat enggak ya?"

Karena tidak tahu, Jaehyun hanya akan menggendikkan bahunya. Sudah sering Taeyong telat menjemput mereka karena satu dan lain hal. Masalah utamanya adalah, Taeyong tidak dapat menjemput keduanya tanpa membawa semua adik-adik mereka. Di rumah itu tidak ada pengasuh lain selain Taeyong, dan itu menyulitkannya.

Tapi hari ini, sebuah mobil yang tidak sering mereka jumpai parkir di depan sekolah mereka. Seorang lelaki berpenampilan necis keluar dari mobil, membukakan pintu agar lelaki berpenampilan necis lainnya juga keluar dari mobil. Mata Jaehyun dan Jungwoo membulat melihat lelaki itu.

 Mata Jaehyun dan Jungwoo membulat melihat lelaki itu

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Papa Bear?" Jaehyun terperanjat. Tidak disangkanya dia akan dijemput oleh papanya. "Papa ... kenapa Papa yang jemput?" tanyanya kemudian.

Beda Jaehyun, beda Jungwoo. Jungwoo tidak peduli, dia berlari dan memeluk pinggang papanya karena senang. "Papa pulang?" tanyanya kemudian. Dia mendongak untuk melihat wajah papanya yang tinggi itu.

Lelaki itu berjongkok lalu berkata, "Iya, Papa pulang. Sekarang, ayo kita pulang." Dia lalu berdiri dan menggenggam tangan Jungwoo. "Jaehyun, ayo pulang," katanya lagi sambil mengulurkan tangan, menunggu Jaehyun untuk menyahutinya.

Tangan Jaehyun terulur untuk menyahuti, lalu mereka masuk ke dalam mobil bersama-sama. Untuk beberapa saat, Jaehyun sangat tidak nyaman berada di dekat papanya, Johnny. Anak itu memasang sikap waspada. Karena Jaehyun berpegang teguh pada apa yang dikatakan Hyung-nya, Taeyong. Seharusnya Johnny belum datang. Seharusnya dia tidak di sini. Jaehyun tidak dapat memeluk Johnny selayaknya Jungwoo. Meskipun dia sangat rindu.

"Pak, nanti kita mampir mall dulu ya." Johnny bersuara. Tak lama setelah itu dia mengeluarkan ponselnya dari dalam kantong dan menelepon seseorang. Jaehyun tidak banyak mendengar. Tapi dia yakin Johnny berkata, "Bilang sama Taeyong kalau Jaehyun dan Jungwoo ada sama aku. Jadi dia enggak usah khawatir. Sama, besok aku ke sana."

"Papa, itu tadi Uncle Kim?" tanya Jungwoo dan langsung diiyakan dengan Johnny.

Jaehyun menarik jas yang dikenakan Johnny dengan pelan. "Papa," panggilnya pelan. "Kita enggak pulang ke rumah Hyung?" tanyanya kemudian.

"Enggak," jawab Johnny dengan cepat. "Hari ini kalian menginap di rumah Papa dulu ya. Besok baru kita ke tempat Hyung. Besok libur sekolah kan?" Johnny benar-benar tahu apa yang dia bicarakan. Jaehyun juga tidak berani membantah, anak itu hanya mengangguk.

"Jungwoo boleh bobo sama Papa enggak?" tanya Jungwoo dengan suara yang memelas gemas. "Jungwoo kangen banget sama Papa, Jungwoo mau bobo sama Papa," ungkapnya kemudian.

WOUND | JohnyongTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang