11. BELANJA.
Alaska dan Senja baru saja turun dari motor. Lalu keduanya sama sama melangkah masuk kerumah. Disana, Sudah ada Kedua orang tua Senja dan Alaska yang sedang duduk bersama di sofa ruang tamu.
“Kalian sudah beres beres barang?” Tanya Renata pada Senja dan Alaska.
Senja menggeleng, begitupun dengan Alaska. “Yasudah, Kalian beres beres sekarang. Biar gak ke sorean pindahnya,” Titah Renata.
Mau tidak mau, Senja harus membereskan barang beserta pakaian nya, karna hari ini ia akan tinggal dirumah baru. Otomatis, akan terpisah dengan Mama dan Papanya. Itu membuat Senja tidak siap.
Senja dan Alaska segera mengambil koper, membereskan barang masing masing. Setelah selesai, keduanya bergantian mandi dan berganti baju.
****
“Nanti Senja sering sering kesini ya, Ma? Boleh kan?” Tanya Senja pada Renata. Renata tersenyum sambil mengelus sayang rambut Senja.
“Boleh dong. Tapi jangan sering sering. Kasian suami kamu gak ada yang nemenin,” Balas Renata terkekeh sambil melirik Alaska.
Kini Senja Alaska dan juga orang tuanya masing masing sudah berada di luar rumah. Tania dan Rangga yang akan pulang hari ini begitu juga dengan Senja dan Alaska yang akan pindah.
“Baik baik ya kalian disana,” Pesan Rangga.
Senja mengangguk lalu beralih pada Erik dan Lintang. “Papa, Senja rasanya mimpi deh pisah tinggal sama mama, papa, Lintang,” Ungkap Senja.
Erik menoel hidung Senja. “Anak papa sudah besar ya? Ikut sama suami kamu,”
“Lintang! Ahhh, gue bakal kangen banget sama lo kembar sialan!” Rengek Senja sambil memeluk Lintang. Lintang pun membalas pelukan kakak beda lima menitnya itu.
Sementara, Renata, Erik, Tania, Rangga hanya terkekeh kecil dan tersenyum melihat aksi Senja.
“Gausah lebay,” Balas Lintang sarkas. Disaat saat seperti ini cowok itu benar benar menyebalkan, Fikir Senja.
“Nanti main juga ke rumah mama ya, Sayang?” Ucap Tania pada Senja.
“Pasti, Ma,”
Setelah dirasa sudah cukup acara berpamitan, Alaska dan Senja pun mencium punggung tangan orang tuanya masing masing lalu bergantian. Senja pun masuk kedalam mobil saat kopernya sudah masuk kedalam bagasi.
“Dadah semuanya!”
“Kita pamit, Pa,”
Senja dan Alaska memisah. Cowok itu naik dengan motornya sedangkan Senja di mobil.
Semuanya melambaikan tangan, Lalu kang Emon, melakukan mobilnya menuju rumah baru Senja dan Alaska.
****
Setelah sampai, Kang Emon sempat menawarkan untuk membantu barang barang, tapi Senja menolak. Selagi Senja bisa sendiri, ia tak mau merepotkan orang lain.
Senja menatap rumah barunya yang akan ia tempati dan disini akan menjadi saksi kehidupan rumah tangga Dirinya dan Alaska.
Rumah yang cukup besar dan luas bercat putih dengan halaman di samping rumah, Ada garasi, dan juga bunga bunga yang menghiasi halaman rumah.
“Kita tinggal disini berdua aja, Kak?” Tanya Senja sambil menyeret kopernya.
“Bertiga,” Jawab Alaska.
KAMU SEDANG MEMBACA
SENJALASKA
Teen FictionSenja dan Alaska. Dua anak manusia itu terlibat dalam sebuah perjodohan. Lebih tepatnya, Perjanjian perjodohan kedua ayahnya saat masa SMA untuk menikahkan anak anaknya kelak. Senja yang masih duduk di kelas 11 pun harus menikah dengan kakak kelas s...