24. PERMULAAN

3.7K 231 37
                                    

24. PERMULAAN.

“Liatin aja! Apapun yang udah gue tangkap, gak akan gue lepasin gitu aja. Suatu hari nanti, Lo yang akan bertekuk lutut sama gue. Lo harus tau dengan siapa lo bermain, Alaska!”

Reta Zakeisha.

*****

PAGI ini Senja dan Alaska memilih untuk menghabiskan waktu dirumah daripada berjalan keluar.

Senja kini sedang menyiapkan makanan untuk sarapan karena sekarang kalau weekend, Mbok Iroh akan datang lebih siang dari biasanya. Oleh karena itu, Selama Mbok Iroh belum datang, Senja akan mengerjakan pekerjaan rumah yang bisa ia lakukan.

“Sini. Sarapan nya udah jadi,” Ucap Senja. Alaska pun duduk di meja makan. Wangi masakan Senja sangat enak. Wangi lezat nya menusuk ke hidung Alaska.

Senja menyiapkan makan untuk Alaska. Sedangkan Senja, Ia sepertinya tidak minat untuk sarapan padahal ia punya penyakit maag. “Gak sarapan? Kenapa diliatin doang?” Tanya Alaska.

Senja menggeleng. “Aku sengaja masak buat kak Alaska aja. Soalnya aku lagi pengen bubur depan komplek,” Ucap Senja dengan cengirannya.

“Kenapa aku gak sekalian aja sarapan bubur juga?” Tanya Alaska. Senja menggaruk tengkuknya yang tak gatal. “Hehe, Senja takutnya kak Alaska gak lagi pengen bubur,”

“Mmm... Kak Alaska mau beliin bubur yang di depan komplek itu gak buat Senja?” Tanya Senja hati hati. Lalu Alaska mengangguk dan menerbitkan senyum di wajah ayu Senja.

“Mangga muda enak kali ya, Kak?”

Alaska tersedak. Cepat cepat ia mengambil segelas air putih dan meneguknya hingga sisa air putih itu tinggal setengah. “Tumben? Aneh banget,” Ucap Alaska aneh. Senja sedikit berbeda pagi ini. Pertamanya, Tumben ia ingin beli bubur padahal biasanya Senja selalu makan nasi goreng. Kedua, Tiba tiba sekali ingin mangga muda.

“Gak tau. Pengen coba aja. Kata orang orang sih asem asem enak gitu. Di sekitar sini ada yang jualan gak ya?”

“Kayak orang ngidam aja,” Cibir Alaska pelan namun masih bisa di dengar oleh Senja. “Sembarangan! Dikira aku ibu hamil apa? Yakali! Aku kan masih sekolah masa hamil?!” Balas Senja tak terima sambil menggebrak pelan meja makan.

“Ya bisa aja kalau ada yang hamilin mah,” Ucap Alaska santai. Walaupun kedengarannya biasa saja, Tapi ucapan Alaska barusan berdampak pada pipi Senja.

“Gak tau ah, Kak Alaska nyebelin. Senja mau nonton tv aja!” Setelah berkata seperti itu, Senja langsung berdiri dan berjalan menuju ruang tv sambil sesekali menghentak hentakan kakinya kesal.

“Ngeselin ngeselin ngeselin!!” Senja mengumpat sambil menekan kesal remote tv nya. Mencoba mencari channel yang mungkin bisa membuat mood nya membaik. Mungkin karena sedang PMS.

Akhirnya Senja menonton film Upin Ipin. Serial kartun favorit nya dengan Lintang sejak dulu. Ah, Mengingat Lintang... Senja jadi rindu dengan adiknya itu. Saat SD, Mereka berdua tidur di kasur lantai sambil minum susu dan menonton Upin Ipin. Dan saat SMP, Paha Senja adalah bantal terenak yang Lintang punya.

“Buburnya gak pakai apa?”

Senja menoleh mendapati Alaska yang sudah siap dengan celana jeans dan jaket Boomber hitam nya. “Mau beli bubur atau mau hangout?” Tanya Senja sinis.

SENJALASKATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang