Jikalau lembaran hari esok masih terbuka,
Dan sang surya masih tertawa,
Diantara hembusan nafas tiap sekonnya,
Ku ingin bertanya,
Masih adakah detakan jantung,
Yang kau berikan untukku,
Disetiap kau menatapku,
Ataukah telah fana,
Dimakan masa dan usia.
KAMU SEDANG MEMBACA
Cipta Fatamorgana
PoetryHari demi hari berlalu begitu cepat, Bersamaan dengan berlalunya angin musim panas ini, dan perasaan yang terbawa aliran ombak, oleh jenuhnya massa dan jarak, aku, sang pemuja rasa, menciptakan fatamorgana, dari jatuh, luka, dan sakit, serta sedere...