Adorasi Fana

18 4 2
                                    

Senyum tipis mulai terlukis,

Dari wajahmu yang selalu tertutup adorsi kotor,

Aku menatapmu dengan nanar,

Mengalihkan pandangan ke seluruh luka ditubuhmu,

Yang tidak kalah buruknya dengan luka ditubuhku,

Akibat eratnya mata rantai yang mengekang,

Namun, aku ingin memelukmu,

Dan mengusap rambut hitam lebatmu,

Dan berbisik,

"Semua akan baik-baik saja"

Aku tau itu bukan kata-kata terbaik,

Tapi di dalam shyam yang kian pekat ini,

Kuharap kau tetap bisa berjalan,

Dan melukiskan senyuman pahitmu itu,

Disetiap langkah gontaimu.

Cipta Fatamorgana Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang