Kesalahan Dan Kebodohan

1.4K 64 0
                                    

"Jika dari awal aku tidak salah dan bodoh menyimpulkan sesuatu maka ini semua tidak akan terjadi"
-Arga

-Happy Reading-

"Paa,papa udah mendingan?"Tanya seorang pria yg memasuki ruangan salah satu rumah sakit dengan wajah yg panik.

Tadi pihak rumah sakit menelponnya mengatakan bahwa ada info penting perkembangan papanya,membuatnya sedikit panik.

"Arga"

Arga
Anak sulung dan anak satu satunya dari Brama Wijaya Nathalan Putra,atau sering dipanggil Brama sang raja bisnis.

Arga sangat menyayagi papanya karna hanya papanya lah yg ia miliki semenjak kepergian mamanya dulu.

Arga memang bukan anak yg mendapatkan kasih sayang yg lengkap dari orang tuanya namun dirinya masih bisa mendapatkan kasih sayang dari sahabat ataupun teman temannya dulu yg dirasanya cukup baginya.

"Iya pa"ucap Arga sambil mengenggam erat tangan papanya.

"Ayahnya Zara sudah bebas kan nak?"tanya Brama

"Papa apa apaan sih,Papa jadi seperti ini itu karena mereka dan Arga pastikan Ayahnya Zara tidak akan pernah bisa keluar dari sana"ucap Arga membuat Brama mengeleng gelengkan kepalanya.

"Bukan Ayahnya Zara yg salah nak,tapi teman ayahnya Zara yg sudah menipu meraka termasuk papa"Jelas Brama

"Dengar ya Arga,putra papa satu satunya Harta itu bisa dicari tetapi tidak dengan Sahabat,sekalinya kita kehilangan mereka maka akan sulit untuk menemukan yg mirip seperti mereka Papa tau hubungan kamu sama Zara seperti apa sekarang"ucap Brama sambil tersenyum.

"Kenapa papa tidak bilang dari awal?"tanya Arga

"Papa baru tau seminggu yg lalu,pengacara sekaligus sekertaris papa sudah menemukan saksi dan bukti²yg menyatakan bahwa ayahnya Zara tidak bersalah"jelas Brama

"Dan kamu tau kalau papa sangat kecewa dan merasa sangat bersalah telah menuduh dan mencebloskan ayahnya Zara ke penjara,dari malam itu papa dihantui rasa²bersalah membuat kondisi papa down beberapa hari yg lalu,tetapi sekarang setelah ayahnya Zara sudah dibebaskan rasanya hati papa lega sekarang"ucap Brama

"Tapi pa Arga udah buat Zara sangat kecewa sama Arga sekarang"ucap Arga.

"Arga udah nuduh ayahnya Zara,ngerendahin Zara dan keluarganya sehingga teman teman sekolah banyak yg membully Zara,bentak Zara,nyakitin hati Zara sampai Arga gak sengaja nampar Zara"lirih Arga.

"Arga bodoh"kalimat terakhir yg Arga ucapkan setelah itu dirinya menundukan kepalanya tetapi punggungnya bergetar hebat.

Ya seperti itulah sikap arga jika dirinya menangis tak ada yg boleh melihat air matanya,maka dirinya lebih sering menangis dengan kepala yg tertunduk.

"Sejak kapan jagoan papa cengeng?"tanya Brama sambil mengusap usapkan kepala anaknya itu.

"Arga salah pa dan Arga bodoh"ucap Arga namun belum merubah posisi awalnya.

"Papa tau,apa yg kamu perbuat sangatlah salah tapi kamu harus berusaha sekarang untuk merubah semuanya"ucap Brama

"Papa tidak pernah mengajarkan kamu menjadi pria yg kasar kepada wanita,papa kecewa akan tindakan kamu yg kelewatan batas tapi papa bangga kamu mau jujur ke papa"ucap Brama sambil tersenyum hangat.

"Apa mungkin maaf Arga masih bisa Zara terima? Arga malu"ucap Arga.

"Coba dan berusaha,papa tidak bisa pastikan maaf itu bisa Zara terima tetapi papa yakin Zara bukan orang yg pendendam"ucap Brama.

"Makasih pa,walaupun dulunya papa sibuk berkerja dan jarang mempunyai waktu buat Arga tetapi Arga sayang banget sama papa,papa cepat sembuh"ucap Arga sambil mengangkat kepalanya dan tersenyum hangat.

"Arga permisi keluar sebentar ya"ucap Arga disertai anggukan kecil dari papanya,Brama sadar dan mengerti bahwa putranya ingin sendiri dan menengkan dirinya sekarang.

"Putra kita tumbuh menjadi pria yg sopan dan bertanggung jawab Alia,andai kamu masih disini dan menyaksikan semuanya pasti kamu juga akan bangga kepadanya,maafkan aku yg terlalu sibuk akan duniaku tanpa mengetahui perkembangan putra kita dulu" batin Brama sambil menatap punggu Arga yg perlahan menjauh.

Hamparan angin yg sejuk serta sejuknya pemandangan adalah tempat yg Arga datangi untuk menenangi dirinya sekarang.

"Aku bodoh! Bodoh! Dan sangat Bodoh!"gerutu Arga sambil memukul mukul kepalanya menggunakan tangannya sendiri.

"Kakak kenapa?"tanya seorang anak kecil yg duduk di atas kursi rodanya.

"Kamu siapa?"tanya Arga sambil menatap wajah anak perempuan itu dengan teliti.

"Aku Zahra"jawab Zahra.

"Kakak punya masalah ya?" Tebak Zahra sambil tersenyum namun tak menutupi warna pucat bibirnya.

"Kamu sakit?"tanya Arga hati hati agar tak menyinggung anak kecil itu.

"Hmm iya kak,kata dokter aku difonis kanker otak stadium 3"ucap Zahra tetapi tak menghilangkan senyuman di bibirnya

"Kanker otak?"ulang Arga sekali lagi sedangkan Zahra hanya menganguk kecil sebagai jawaban.

"Kakak tau apa yg paling aku takutkan dari kematian?"tanya Zahra sedangkan Arga hanya menggeleng pelan.

"Aku takut kehilangan keluarga,sahabat dan orang orang yg aku sayangi"lirih  Zahra.

"Itu yg paling aku takutkan dan aku akan merasa menjadi orang yg paling jahat kalau aku membuat sahabat atau orang yg aku sayangi menangis,aku enggak papa merasakan sakit seperti ini tetapi tidak dengan mereka"ucap Zahra dengan lugunya dan masih tidak menghilangkan senyuman bibirnya.

Bagaimana anak yg kira kiranya berusia 8 atau 9 tahun bisa setegar dan sebijak ini.

"Kakak punya sahabat?"tanya Zahra.

"Hmm punya tapi sekarang sahabat kakak benci sama kakak"ucap Arga sambil menunduk.

"Loh kenapa?"tanya Zahra.

"Kakak udah nyakitin sahabat kakak orang yg kakak sayang dan kakak udah bikin dia menangis"ucap Arga.

"Kakak tau"ucap Zahra.

"Kalau tuhan saja pemaaf apalagi sahabat kakak,Zahra gak tau sebesar apa kesalahan yg kakak perbuat tetapi yakinlah satu hal jika orang itu adalah sahabat kakak maka orang itu akan memaafkan kakak dan tidak menaruh rasa dendam sedikitpun"Jelas Zahra.

"Itulah keistimewaannya sahabat dan meraka adalah orang orang yg sulit kita temui dan sekalinya kita temui kita jaga dan sayangi"ucap Zahra.

"Kamu benar,makasih"ucap Arga sambil tersenyum senang.

"Kamu tau sahabat kakak namanya percis kayak kamu tapi gak ada H nya,namanya Zara,orangnya sama seperti kamu bijak dan cantik kamu doain kakak ya supaya dia mau maafin kakak"ucap Arga sambil mengusap pipi Zahra.

"Pasti dong,Zahra doain"ucap Zahra sambil tersenyum.







Happy readingggg!!!!
Jangan lupa vote dan komen
Dan jangan lupa tungguin part selanjutnya

TBC.

I am FineTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang