Part 7

23 4 0
                                    

Hai readers!

How are you today?

Sebelum mulai ke cerita, saya ingin mengucapkan terima kasih untuk 100 readers pada cerita ini!! :)

Dan sebagai ucapan terima kasih saya akan mengadakan double up pada hari ini.

Up kedua akan saya lakukan pada pada pukul 11.00 WITA.

Tetap dukung cerita ini dan

Happy Reading
















mereka bahkan bisa mendengar suara langakah kaki mereka saat sudah berada didalam ruangan bangunan itu.

"Ahhhhhhhh"

Mereka bertiga menjerit saat menyadari bahwa seseorang berdiri dibelakangnya. Seorang yang mereka yakini adalah dukun yang mereka ingin temui. Terlihat dari penampilannya yang bisa dibilang, berantakan.

...

Mereka bertiga sudah berada disebuah ruangan. Berseberangan meja dengan dukun itu. Mereka saling memberi kode untuk memulai pembicaraan dengan si dukun. Tidak ada yang berani, karena masih terlalu kaget dengan kejadian tadi. Belum lagi isi ruangan yang sangat tidak bisa digambarkan dengan kata-kata.

"Ingin membicarakan Alicia?"

Dukun itu tiba-tiba bersuara, membuat bulu kuduk mereka seketika bediri, mata mereka membola, lalu melemparkan tatapan pada dukun itu. How? How did he know? Mereka bahkan baru pertama kali bertatap muka.

"Ba-ba-bagaimana-"

Belum sempat menyelesaikan kalimatnya si dukun langsung memotong.

"Hanya sekedar ingin membuktikan bahwa ini adalah nyata!"

"Maksudnya?"

Dukun itu mengebrak meja. Lalu menunjuk kearah Adara dan Zeline.

"Dia sedang dibawah pengaruh ilmu hitam, saya bisa merasakan energi yang sangat besar. Dan kamu tidak mempercayai hal itu!"

"Energi?" Tanya Zeline bingung.

"Ini adalah energi dendam yang sangat kuat. Aku baru merasakan energi seperti ini setelah 30 tahun lamanya."

"Tu-tunggu dulu, aku masih tidak mengerti."

...

Mereka bertiga sudah berada didalam mobil. Masih tidak percaya apa yang barusan mereka alami. Bukannya membaik, Adara semakin gelisah. Napas mereka terengah-engah. Tanpa pikir panjang Lyodra langsung mengemudikan mobilnya, pergi dari tempat itu.

Mereka bingung, it's real or it's just a dream. Tapi bagaimana mungkin mimpi begitu nyata. Tidak, tidak mungkin ini adalah sebuah mimpi. Di baju Adara saja jelas-jelas ada darah.

Mereka masih mengingat dengan jelas kejadian tadi. Mereka membahas tentang dendam, lalu hal-hal aneh mulai muncul.

Beberapa saat yang lalu.

"Lalu bagaimana cara membuat Alicia berhenti melakukan ini? Bagaimana cara menghilangkan pengaruh ilmu hitam pada tubuh Adara?" Tanya Lyodra, sesaat setelah mendengar penjelasan si dukun tentang keadaan Adara.

"Aku akan mencoba menghilangkan pengaruh ilmu hitam itu, tapi sebelumnya ambil ini!" Ucap si dukun menyerahkan botol kepada mereka bertiga.

"Apa ini? Bentuknya sangat aneh."

"Aku merasakan ilmu ini sangat kuat, aku khawatir tidak akan selamat. Jadi kuberikan kepada kalian masing-masing satu. Ini adalah penangkal ilmu hitam, ini akan melindungi kalian. Tapi ini hanya akan menangkal ilmu hitam, tidak untuk melindungi kalian dari gangguan-gangguan. Jika ingin benar-benar berakhir, kalian harus tetap mencari Alicia untuk menyelesaikan semua ini."

"Mencari?"

"Ya, kalian yang memulai, jika aku tidak bisa mengakhiri maka kalian yang harus mengakhiri ini sendiri. Guru kalian yang meninggal adalah peringatan."

Sekali lagi mereka heran, bagaimana dia bisa tahu semua ini, mereka bahkan tidak menceritakan apapun sejak awal.

"Tidak usah bingung. Aku memang ditakdirkan tahu semuanya."

"Lalu apa yang harus kami lakukan?"

"Hanya itu yang bisa kuberitahu. Baiklah aku akan langsung memulai ritualnya, dan kuperingatkan jangan ada yang mengganggu! Akan banyak kejadian aneh saat ritual. Dan pesanku hanya satu, jika aku benar-benar mati, tetap bawa benda itu sampai kalian menemukan Alicia. Dan jangan beri tahu orang lain, karena semakin banyak yang tahu, samakin lemah kerja benda itu."

Si dukun memanggil Adara kehadapannya, mulai membaca mantra dan membakar dupa dan mengarahkan asapnya ke arah Adara.

Makin lama, kejadian aneh mulai muncul. Tiba-tiba saja dukun itu bertingkah aneh, ia mengambil sebuah keris yang berada disisi kanannya.

Zeline mulai menyadari ada yang aneh. Dukun itu tidak bertingkah seperti dirinya, dan untuk apa keris itu? Dia tidak sedang berusaha melukai Adara kan? Tapi Zeline tidak menghiraukan, sebelumnya ia sudah diperingatkan bahwa akan ada kejadian aneh dan mungkin ini adalah bagian dari ritual.

Dan dukun itu tiba-tiba berdiri, ia terlihat seperti melawan dirinya sendiri. Ia mengarahkan keris itu ke arah dirinya, namun ia juga terlihat seperti melawan. Tubuhnya terombang-ambing kesana kemari. Dia bahkan menyenggol beberapa benda hingga jatuh.

Kali ini benar-benar serius, Zeline sudah berdiri karena situasi ini sangat membahayakan. Tapi semua terlambat keris itu sudah menancap di tubuh dukun itu, ia memuncratkan darah tepat kearah Adara.

"Ahhhhhhhhhhh." Mereka menjerit histeris.

Tepat didepan mata kepala mereka sendiri. Dukun itu menusuk dirinya dengan keris. Tubuh dukun itu langsung ambruk.

"Lari, pergi dari tempat ini secepatnya, temukan Alicia. Kalian harus keluar dari sini sebelum pukul 12 malam!" Kalimat terakhir yang dukun itu ucapkan, mereka langsung berlari keluar dan langsung masuk kemobil.

Dan sekarang mereka sudah dalam perjalanan pulang, Setidaknya mereka bisa sedikit tenang dimobil sampai akhirnya...

"Zeline, Lyodra." Panggil Adara panik.

"Kenapa?" Jawab mereka bersamaan, Lyoda langsung menepikan mobil yang ia kendarai, agar pikirannya tidak terbagi antara berbincang dan mengemudi.

"I left the battle there!"










...

Bagaimana part ini?
Kira-kira bagaimana cara mereka akan menemukan Alicia?
Dan bagaimana nasib Adara karena meninggalkan botolnya ditempat si dukun?

Don't forget to Vote n Comment
And follow me on instagram
@dennang_

BLACK MAGICTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang