Nayla menatap IG nya dengan banjir air mata. Sumpah serapah para netizen di halaman komentar membuat ia merinding ngeri. Hilang sudah semua pesona dan wibawanya untuk seorang Nayla Bahtiar yang sangat gila akan pujian dan popularitas. Sebagai selebgram dan juga model, tentu ia sudah kehilangan muka untuk menampakan diri pada dunia. Semua mata jahat akan menatapnya penuh cemoh. Dia seperti aib yang harus segera dimusnahkan.
Entah kemana Nayla harus menyembunyikan diri, disaat jatuh seperti ini, teman dan saudara pergi menjauh. Ini semua adalah salah Ayahnya yang sudah mengambil uang negara trilyunan rupiah, gratifikasi, dan terlibat dalam masuknya jutaan butir ekstasi dari Macau, semakin menambah daftar hitam kejahatan ayahnya. Dan hari ini adalah batas terakhir ia mendiami rumah megahnya. Seluruh harta keluarganya harus disita oleh negara, karena kerugian negara cukup besar. Dengan dimiskinkannya para koruptor adalah balasan yang setimpal, itu kata sebagian orang.
Hanya dalam dunia imajinasiku kehidupan koruptor dan keluarganya bisa menderita. Karena pada kenyataannya, mereka dimaafkan dan diberi banyak keringan, juga kemudahan. Jika koruptor tidak ada di dunia yang indah ini, pasti kehidupan rakyat akan jauh lebih baik. Setidaknya bisa merasakan pendidikan yang merata, yang akan mengubah mindset masyrakat jauh lebih baik. Pendidikan adalah loncatan kelas sosial. Dan derajat seorang manusia ditinggikan karena berilmu yang tentu diraih melalui pendidikan.
KAMU SEDANG MEMBACA
NOKTAH
RandomPindah ke KBM Nayla Bahtiar dijuluki si Ratu shoping dan penggila pesta, karena suatu keadaan, hidupnya harus berubah sampai titik terendah. Ayah Nayla adalah seorang pengusaha sekaligus pejabat teras di negara para bedebah, harus ditangkap, karena...