Kota?

1 1 0
                                    

Sudah sekitar 15 menit aku duduk di tempat yang sama, aku masih bingung harus pergi kemana terlebih dahulu. Tempat kost atau tempat kerja yang di beri Om Ade, dan aku memilih untuk pergi ke tempat kerja terlebih dahulu.

Om Ade memberiku secarik kertas berisi Alamat dan nomor ponsel pemilik kantor tempatku magang nanti.

'persimpangan jalan Rh. Alim no 3 gedung C

082++++++++

Dimas Eko

Tertulis. Aku coba menyetop taksi dan berlalu pergi ke Alamat yang dituju.

20 menit kemudian.

"58.000 mbak" ucap sang sopir setelah sampai.

"Ini pa Ambil aja kembaliannya" aku memberikan uang selembaran 50.000 dan 10.000

'apa bener ini gedung yang dimaksud terkesan seperti apartemen, coba masuk dulu dan tanya resepsionis'

"Permisi mbak" ucapku tersenyum ramah, melihat name tag yang di kenakan wanita itu 'Nia Rahmawati' .

"Iya mbak cari siapa yah, kami tidak terima kost mbak. Ini gedung untuk sewa tempat kerja bukan sewa kamar" ucap resepsionis itu.

"Enggak mbak Nia, saya kesini mau nanya Pa Dimas Eko nya ada?" Ralatku karna ia berpikir aku akan menyewa sebagai tempat kost.

"Maaf mbak kirain saya mbak mau sewa kamar. Mbak cari Pa Dimas ya ada di lantai 3 mbak lurus aja ada pintu geser warna coklat itu ruang bidangnya pa Dimas." Lanjutnya. Aku mengangguk dan pergi menuju life menekan angka 3.

---

"Permisi" ucapku sambil mengetuk pintu.

Dari dalam aku mendengar suara "buka saja, kami sedang bekerja" jawabnya. Aku pun menunduk 'apa mereka memperlakukan ini terhadap tamu yang datang tidak sopan sekali walaupun sibuk setidaknya membukakan pintu saja apa sulit' geramku dalam hati. Akupun membuka pintu tersebut dan mengucapkan salam.

"Siang semuanya" ucapku. Mereka langsung menghentikan ketikan mereka dan melirik ke arah ku sebentar dan melanjutkan mengetik lagi.

"Pa Dimas ada tamu" ucap salah satu karyawan lelaki berkemeja biru.

Seseorang yang di panggil pun keluar dari ruang kerjanya. Dan bertanya padaku "Sodaranya Pa Ade ya" sambil menunjukku.

"Iya pa" ucapku gugup.

"Tak perlu gugup, kemari lah ikuti saya" akupun mengikuti dibelakangnya. Aku melihat ada seorang wanita yang melirikku dengan sinis dan mulutnya berkata tanpa suara ' jika ganggu dia kau akan mati '  aku tak tahu maksudnya apa, aku hanya menengok dan terus berjalan.

"Duduklah" ucapnya setelah sampai di ruangan nya. " Perkenalkan dirimu" lanjutnya.

"Nama saya Lieona Erika Natasya, panggil saja Lie" ucapku menatapnya. Sepertinya ia masih muda umurnya sekita 25 tahun- nan.

"Apa pa Ade sebelumnya bercerita sesuatu" ia bertanya.

"Om Ade hanya bilang, saya harus pergi ke Alamat yang ditulisnya. Dan ia akan memberimu pekerjaan sesuai apa yang saya bisa" aku menunjukan alamat yang tadi di beri Om Ade.

Ia tersenyum dan berucap "si Ade memang jika memberi informasi selalu tidak jelas, apa yang kau bisa" terkekeh dan bertanya.

" Aku tidak mempunyai kemampuan, aku hanya bisa menggambar"

"Bisa mengetik cepat, membuat tabel dan sebagainya" ia bertanya.

"Bisa" jawabku.

"Karna Ade adalah temanku, kau akan ku beri pekerjaan. Sebelumnya saya ingin bertanya umurmu berapa"

"19"

"Kau akan kuliah dimana, ku dengar kau juga akan kuliah di sini" tanyanya lagi.

"Aku mendapat beasiswa di UIB, ayahku yang mendaftarkan nya. Kebetulan salah satu dosen disana teman Ayahku." Ucapku jujur.

"Em baiklah untuk jadwal kerja aku akan sesuaikan dengan jadwal kuliahmu. Apa aku bisa lihat jadwalnya"

"Sebenarnya saya kuliah 3 Minggu lagi dan saya belum mengambil jadwal kuliah saya"

"Baiklah besok pergilah ke UIB ambil jadwal dan berikan padaku." Ia terlihat sedang berfikir. "Kau tinggal dimana" lanjutnya.

"Ayahku sudah mengontrakkan ku kost, tadinya  saya akan pergi ke kost terlebih dahulu. Tetapi karna saya harus irit saya pergi ke sini dulu" jawabku berbohong.

Sebenarnya aku masih bingung mau ngekost dimana yang dekat dengan tempat kerja dan sekolah. Aku akan memikirkannya nanti.

***

TBC

Selesai part 2 semoga suka kalo ada typo maaf.


My Day With IndigoTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang