VI🍂

8.8K 1.2K 266
                                    

"Apa yang kalian lakukan?"

Pergerakan diantara bibir keduanya terhenti. Jisung dan Minho membuka mata dengan bibir yang masih saling bersentuhan, memproses apa yang baru saja mereka dengar hingga lelaki manis berwajah tupai itu tersadar dan segera mendorong lelaki yang berada di hadapannya.

"Astaga, kegelapan membuatku tidak sadar!!" Alibi-nya.

Minho mengerjap beberapa kali, ia menatap pada Bangchan yang sedang berdiri di ambang pintu dan menatap ke arah mereka secara bergantian.

"Selamat malam, PD-nim." Lalu membungkuk hormat pada Bangchan sembari mendirikan tubuhnya.

"Kalian memiliki suatu hubungan?"

"Ya, kami–"

"Tidak!!"

Bangchan menatap pada Jisung yang bersikeras menutupi hubungannya itu. Sedangkan Minho memberi tatapan yang mengkode ke arah si manis bahwa tidak masalah jika memberitahukannya kepada Bangchan yang sudah menangkap basah hubungan mereka.

"I-iya." Jujur Jisung pada akhirnya hingga membuat Bangchan mengangguk paham.

"Cepat masuk, tidak aman jika ada yang mengetahui hubungan kalian." Ucap Bangchan sebelum akhirnya masuk ke dalam dan meninggalkan kedua insan tersebut.

"M-maaf." Jisung menunduk dalam duduknya, ia enggan menatap Minho yang kini berdiri disebelahnya dengan raut bertanya.

Rasa bersalah dan khawatir tiba-tiba saja menyapa hatinya.

"Maaf untuk apa?"

"Maaf, seharusnya aku menahanmu agar hubungan kita tidak ketahuan seperti ini." Mendongak pada Minho yang terlihat tidak setuju oleh ucapannya barusan.

"Hey, apa yang kau bicarakan?!" Minho kembali mendudukan dirinya disebelah si manis, memegang kedua bahu tersebut dengan mata yang menatap manik hitam sang kekasih.

"Aku khawatir, Minho. Takut karir-mu buruk hanya karena diriku."

"Hanya PD-nim yang tahu. Kau tidak mempercayainya?"

Jisung tidak menjawab, ia sendiri ragu dengan jawabannya. Mempercayai manusia bukanlah suatu hal yang mudah. Terkadang orang yang sudah kita percayai sekalipun dapat berkhiatan.

"Kalau kau tidak percaya padanya, maka percayalah padaku."

Minho mengelus lembut bahu si manis. "Dan sekarang masuk kedalam lalu beristirahat lah."

Jisung mengangguk, ia berdiri dari duduknya bersamaan dengan Minho.

Keduanya saling menatap satu sama lain hingga akhirnya si manis memutuskan untuk masuk terlebih dahulu.

"Mimpi indah, Ji."

"

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
SEGRETO [Minsung]✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang