IX🍂

7.7K 1K 224
                                    


Pagi yang cerah dengan suara kicauan burung membangunkan lelaki manis yang sedang bergelung di dalam selimut. Menoleh pada sisi sebelah kanan-nya yang sudah kosong lalu terduduk dengan mata setengah terpejam.

Hari ini semuanya diberikan waktu untuk istirahat, bebas pergi menikmati satu hari kemana saja asalkan tidak meninggalkan tempat ini dan pulang meninggalkan pekerjannya.

Jisung bersyukur karena akhirnya hari yang ditunggu-tunggu telah tiba. Ia sungguh ingin menikmati pemandangan matahari terbenam dengan Minho—



Drrt..... Drrt....



012-668xxxx

| Kapan hubungan kalian berakhir?
| Ku tunggu wajah sedih kalian berdua.


—atau mungkin tidak.

Menghela nafas dalam sembari memandangi layar ponselnya yang menampilkan pesan dari sang pelaku, lalu memejamkan mata sesaat guna melepas pening yang menghampirinya di pagi hari.

Sungguh menyebalkan.

Yang seharusnya menikmati hari libur dengan senang hati malah diharuskan berpikir keras tentang orang yang menerrornya saat ini.

Tapi ini semua demi hubungannya dengan lelaki tampan yang sialnya sudah disenangi banyak orang, membuat Jisung susah sendiri menghadapi perilaku fansnya— ah, bahkan Jisung tidak tahu yang menerrornya saat ini benar karena menyukai Minho atau hanya tidak suka dengan hubungan mereka.

Merasa akan meledak jika terus memikirkan hal tersebut, Jisung pun memutuskan untuk keluar. Menikmati kopi di pagi hari sembari memandangi udara pagi yang terasa begitu sejuk.

"Sudah bangun?"

Jisung merotasikan bola matanya, melihat Hyunjin yang berjalan melewati pintu kamarnya dengan dua kopi di kedua tangan pria tersebut membuat Jisung jengah mendengar basa-basi seperti itu.

Sudah tahu berdiri tegak dihadapannya masih saja bertanya.

"Jangan kesal karena pertanyaanku, masih bagus aku ajak bicara."

"Tidak penting." Hendak berlalu meninggalkan lelaki Hwang tersebut, namun tertahan begitu Hyunjin menyodorkan satu gelas kopi ke arahnya.

"Untukmu."

Langsung saja Jisung merubah rautnya menjadi senang dan meraih segelas kopi tersebut. Membuat Hyunjin yang kali ini merotasikan bola matanya malas lalu kembali melanjutkan langkahnya yang sempat tertunda.

Dengan cengiran khasnya, si manis mengikuti kemana Hyunjin melangkah, toh ujung-ujungnya akan ke teras dan menikmati udara pagi bersama seperti hari sebelumnya.

Namun, kali ini nampak berbeda. Sudah ada Felix terduduk membelakangi mereka sembari memandangi lingkungan sekitar.

Jahil, Jisung pun menepuk bahu lelaki tersebut hingga sang empu tersentak dan menoleh kebelakang.

"Tidak lucu, Jisung!" Omelnya.

Jisung terkekeh, mendaratkan bokongnya disebelah Felix sembari menyeruput kopi yang diberikan Hyunjin.

"Kopi 'ku mana?"

"Di ambil Jisung."

Mendengar hal tersebut membuat Jisung tersedak. Menoleh pada Hyunjin yang baru saja duduk disebelahnya dengan begitu santai lalu beralih pada Felix yang baru saja merebut segelas kopi yang ia pegang.

"Jangan suka mengambil hak orang lain."

Jisung mengernyit ke arah Felix yang sedang memicing tajam padanya.

SEGRETO [Minsung]✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang