"eh sayang udah pulang?bunda udah bikin masakan yang enak kesukaan kamu,ada di atas meja makan ya,bunda pergi dulu."ujar bunda queen yang kemudian pergi.
Queen tidak langsung makan namun dia memilih untuk naik menuju kamarnya.
Tampak di kamar yang indah ini,queen merebahkan dirinya di atas kasur kesayangannya.
"Kira-kira Albert setuju ngga ya kalo queen ikut lomba itu,terutama tempat universitas yang sangat jauh dan membutuhkan karantina"gumam queen.Seketika perutnya mulai demo ingin makan,ia turun menuju meja makan dan membuka tudung saji yang berada di atas meja.betapa kagetnya ia saat melihat buket yang di letakkan di sebelah makanan kesukaannya dengan sebuah kertas yang tertuliskan "Maap".kebingungan timbul di pikirannya yang terus bertanya siapa yang menaruh buket itu di sini.ponsel miliknya berbunyi.
"Hallo sayang"ucap bundanya dalam telfon.
"Iyaa bunda"jawab queen.
"Sudah makan?"tanya bunda.
"Ini mau bun,tapi buket ini dari siapa?"tanya queen dengan sejuta kebingungannya.
"Iyaa tadi sewaktu mamah lagi masak,al tiba-tiba nelfon bunda minta tolong masakin masakan kesukaan kamu sebelum kamu pulang katanya lagi ngambek,trus pas tadi bunda keluar di nitip buket itu buat di taro di meja makan"jelas bunda pada queen.
Senyum queen seketika mempercantik dirinya.
"Oke bunda makasih"jawab queen sambil menutupkan telfonnya.
"Hm ada-ada saja mereka ini,dari sejak kecil tidak ada bedanya"gumam bunda queen sambil tersenyum-senyum.
Queen merasa sangat senang,ia pun berlarian menuju kamarnya dan menatap di jendelanya yang ternyata Albert pun sedang menatap jendela kamarnya.
Albert menelfon queen sambil menatapnya di balik jendela kamarnya.
"Oke,jadi lu udah ga marah kan?"ujar albert dalam telfonnya.
"Engga"jawab queen sambil tertawa.
"Lagian lu marah ke siapa yang jadi kenanya gua dan gua juga yang harus minta maap"ucap albert.
"Iyaa maap juga deh"jawab queen sambil tertawa.
"Oke,gua harus nelfon papah,bay"ucap albert sambil melambaikan tangannya di balik jendela.
"Oke,bay"jawab queen sambil membalas lambaian tangan Albert di balik jendela yang kemudian tersenyum.
Albert tersenyum melihat sahabatnya itu dan kemudian pergi.
KAMU SEDANG MEMBACA
from friends to lovers(Completed)
Teen FictionKisah yang berawal dari antara kita,menjadi berakhir bersama kita. "Mungkin kamu tidak peka,namun aku berusaha membuatmu sedikit merasa meski pada akhirnya itu hanya sia-sia" Ucap Queena. "Aku rasa kamu yang tidak peka bahwa aku berpura-pura tidak p...