13. CUCU-CUCU SUKESIH

228 15 0
                                    

#NWR #PERWITA #ROMANCE #FIKSI #REBORN

"Maukah kau berjanji agar hidupmu hanya untuk keluarga ini? Lupakan lelaki itu, jangan pernah menemuinya lagi." Setelah kelahiran Sekar, Aksa meminta Perwita berjanji untuk melupakan ayah anak-anaknya.

Sesekali Basuki melampiaskan hasratnya kepada Niken, tapi ia berhati-hati agar sekretarisnya tidak hamil. Cintanya hanya untuk Perwita, ia tak mau terjebak menikahi perempuan lain.

Kumala menikah dengan Richard tapi tidak bisa hamil akibat beberapa kali aborsi sebelumnya.
Sukesih sangat sedih memikirkan kedua anaknya, pupus harapannya menggendong cucu. Ia mencoba berdamai dengan anak tirinya, cucu tiri kan tetap cucu, tapi kedatangannya ditolak Aksa.
"Apakah anda lupa bagaimana perlakuan kepada Perwita? Kasus Perwita jatuh ke jurang, bukankah setelah minum jus yang anda racuni? Masalah video gangbang Kumala, bukankah itu jebakan untuk Perwita yang anda setujui? Anda tahu saya pacar Perwita, tapi tindakan Kumala muncul telanjang di kantor untuk merayu, saya yakin anda restui.
Lalu ... sekarang mendekat dengan alasan ingin menyayangi cucu-cucu tiri? Menggelikan!"

Matias sedang berkunjung dan mengobrol dengan Basuki ketika Sukesih pulang dengan sedih.
"Aku sudah merasakannya hampir tiga puluh tahun, hanya memandang, tak bisa menyayang ...."
"Maksudmu?"
"Tanyakan Basuki, ketiga anak Perwita anakmu semua, kan?"
"Harusnya begitu, Oom ..., Pa."
Sukesih tersenyum kembali, senang bahwa ia punya cucu.

"Setiap hari sekitar setengah delapan Aksa menurunkan istri, anak-anak, dan para pengasuhnya di taman, lalu ditinggal ke kantor. Mereka dijemput sopir sekitar jam sembilan," kata Matias, "aku sering bermain dengan mereka."
Besoknya Basuki mengantar Sukesih ke taman, bergabung dengan Matias, ia menunggu di mobil agak jauh di tempat yang tidak mencurigakan. Perwita melihatnya, mendekat, dan masuk ke jok tengah, Basuki sudah pindah ke situ, mereka berpagut dalam ciuman penuh rindu. Jemari Basuki membelai paha Perwita, merambah naik dan terkejut, "kau tidak memakai celana dalam!"
Cepat diturunkannya celana pendeknya, ia juga tidak memakai celana dalam. Perwita naik ke pangkuannya, dan mobilpun bergoyang seirama gerakan mereka mencari kenikmatan.

Alarm di HP Perwita berbunyi, "aku harus pergi."
"Tunggu, aku hampir sampai puncak."
Tapi gadis itu tetap melepaskan diri, berlari ke arah anak-anaknya, memberi tanda Sukesih, sebentar lagi sopirnya datang.

Matias tidak setuju mereka datang beramai-ramai. Diaturlah jadwal, kapan Matias, kapan Sukesih. Basuki selalu mengantar Sukesih, itu menjadi code bagi Perwita, dua kali seminggu mendapatkan siraman cinta. Tidak selalu orgasme, bahkan Basuki sering harus menyelesaikannya sendiri setelah Perwita turun dari mobil.
*

Sering bercinta dengan Perwita, sikap Basuki menjadi dingin kepada Niken, tak ada quickie apalagi diajak bermalam di hotel.
Suatu sore Niken menemui Richard di bar mengantar dokumen, lelaki itu sedang suntuk, Kumala palang merah tak bisa melayaninya.
"Niken, punya kontak cewek bayaran? Aku lagi butuh, tapi rahasiakan dari Kumala."
"Kalau saya, bagaimana Pak?" Niken mengira Richard bercanda.
"Mau? Nyicip dulu baru bisa tentukan aku mau bayar berapa." Richard juga menjawab tak serius, tapi ia bangkit dari kursinya, menyingkap rok Niken. Sudah lama tak disentuh Basuki, gadis itu langsung membungkuk di meja, menungging memamerkan area intimnya. Richard tak menunggu dikomando ia memasukkan dua jari, merasakan dijepit, ia memasukkan dirinya, bergerak sebentar, lalu ..., "Ayo!"
Ia menarik Niken ke salah satu kamar di lantai dua, dan tak keluar sampai bar tutup pukul dua dini hari.
"Berapa?" tanya Richard berpakaian kembali.
"Bapak yang menentukan."
Richard tertawa, memberikan segepok uang berwarna merah, sepuluh juta.
"Berapa orang teman tidurmu?"
"Cuma pacar saya, Pak, tapi saat ini kami lagi marahan."
"OK, jangan tambah partner lagi. Selama kau masih sempit dan legit seperti tadi, aku mau terus tidur dengan, berbayar."
"Mengapa Bapak membuat saya? Saya kan bukan pro."
"Teman tidurku harus merawat diri, dan itu butuh biaya, kan?"
Niken pulang ke rumah, tidur sebentar, dan berangkat ke kantor dengan wajah berseri.
*

Kumala menyerahkan urusan Happy Bar ke Richard sepenuhnya, dan tangan dingin suaminya bisa membuat bar itu meraup untung besar. Dasarnya gadis itu malas bekerja, sudah berbulan-bulan ia tak muncul di bar, Richard bebas bercinta dengan Niken. Kantornya direnovasi, ruang bawah tangga digandeng dengan kantor, diisi ranjang besar. Bila tak dipakai, ditutupnya penyekat ruangan, Kumala tak akan menduga ada bilik rahasia di situ. Bercinta di kantor, bisa tetap mengawasi bar.

Frekwensi hubungan intim Richard di rumah otomatis menurun, Kumala merasa ada yang tidak beres, tapi tidak bisa mendeteksi.
Suatu hari ia ke bar, merasa heran kantor terkunci. Ia menelpon Richard, disuruh menunggu, iapun minum sambil menantikan kabar dari suaminya. Richard sudah setengah jalan, merasa rugi, diselesaikannya skidipapap sampai tuntas, lalu menyuruh Niken pergi lewat pintu belakang, menutup bilik rahasia. Saat ia memekik Kumala istrinya sudah mabuk. Diantarnya ke mobil, menyuruh sopir mengantar pulang.

Satpam sedang cuti, pembantu tak ada yang menginap. Joko --sopir-- membuka tutup pagar sendiri, memapah Kumala ke kamar.
Saat akan membaringkan majikannya, Kumala malah mendorongnya, lalu menindihnya.

Masih perjaka ting ting, Joko kelabakan diterkam Kumala, is berusaha melepaskan diri, tapi malah terangsang.
Kumala menurunkan celana Joko, dan sopir itu menyerah saat dikulum majikannya, ia hanya merintih dan mengerang, malah melepaskan kemejanya.
Ketika Kumala berhenti mengulumnya, Joko memberanikan diri melepaskan pakaian majikannya, lalu tertegun memandang tubuh molek telanjang dengan senjata tegak. Kumala tertawa, merasa beruntung mendapatkan perjaka ting ting. Ia mengangkang lebar, Joko melotot tak berkedip. Gadis itu meraihnya, menggesek-gesekkan ujungnya di rerimbunan semak-semaknya, Joko mengerang, lebih keras waktu Kumala menancapkannya ke dalam. Lalu semuanya terjadi sesuai naluri, Joko tak sadar bagaimana ia bisa melakukannya, tahu-tahu ia sudah terkapar di samping Kumala.

"Aku belum sampai ke puncak," keluh Kumala.
"Bagaimana?" tanya Joko panik, dua kali ejakulasi ia belum bisa segera ereksi.
"Bantu aku dengan jarimu."
Kumala mengajarkan bagaimana mengobok-oboknya sampai ia tertidur.

Joko merapikan posisi tidur Kumala, menyelimutinya, lalu diam-diam ia memungut pakaiannya, dan masuk ke kamar sopir di paviliun dekat garasi.
Waktu Richard datang, ia berlagak tak tahu mengapa Kumala tidur telanjang.
Pagi ia mendengar suara cekikikan majikannya di kolam renang, ia mendekat lalu cepat membuang muka, Richard sedang menyetubuhi istrinya. Joko mencari tempat yang tak terlihat dan matanya tak berkedip melihat adegan itu.
Keasyikannya menonton terganggu suara bel, para pembantu datang minta dibukakan pintu.

bersambung

Surabaya, 18 April 2020
#NWR

PERWITA bangkit dari kematianTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang