―deux.

521 122 43
                                    

"Chae? Kenapa datang sepagi ini?"

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Chae? Kenapa datang sepagi ini?"

Chaewon yang merasa terpanggil menengadahkan kepala, lalu menemukan sosok Sanha yang kini berada di hadapannya. Lelaki itu tersenyum lebar, sepertinya dia menyembunyikan sesuatu karena Chaewon bisa melihat salah satu tangannya berada di belakang.

"Seperti yang biasa kau lihat, aku lebih suka mencari inspirasi di sekolah saat masih pagi," Chaewon mengarang, demi menjawab pertanyaan Sanha. "What's behind you? Sepertinya aku melihat sesuatu―"

"Ini sarapan untukmu, Nakyung yang membuatnya khusus,"

"Ah, ya? Didn't you make it yourself?"

"N-no, why should I?"

Chaewon spontan tertawa kecil, lalu tangannya terulur untuk menerima kotak makan tersebut dari Sanha. Isinya nasi dengan beberapa lauk dan sayuran, Chaewon sudah hafal betul saking seringnya.

Ini dari Sanha, gadis itu tidak salah.

"Aku akan memakannya ketika kau keluar," tutur Chaewon, terang-terangan. "Ucapkan terima kasih pada Nakyung, ya?

"Tapi aku lebih berterimakasih padamu yang sudah mengantarnya ke sini, San,"

Sanha menggaruk tengkuknya yang nampak tak gatal, seperti salah tingkah, "K-kelasku hanya beberapa meter dari sini, itu bukan masalah besar!"

"Lalu? Salahkah aku jika mengucapkan terima kasih padamu?"

"T-tidak juga," Sanha makin gelagapan. "Baiklah, makan itu secepatnya, ya? Aku pergi dulu!"

Chaewon menatap punggung Sanha yang semakin menjauh dari kelasnya sembari tersenyum simpul. She knows from Nakyung, that men have a feeling for her for a long time.

Chaewon pun menggulung lengan seragamnya, bersiap untuk makan. Apapun yang Sanha berikan selalu enak di mulutnya, selain itu rasanya lumayan untuk sekedar mengganjal perut sesaat.

"Excuse me, what else are you doing with your wrist?"

Chaewon meringis ketika Nakyung menggenggam lengannya paksa, menahan pergerakannya demi meminta penjelasan. Gadis itu masih menatapnya tajam, untuk kali ini sepertinya lebih menyeramkan dari sekian banyak yang dia perlihatkan padanya.

"Tidak usah bilang padaku sekarang, temui aku sepulang sekolah."

🅔🅣🅗🅔🅡🅔🅐🅛

"Kau tidak ikut tambahan sore, Chaewon?"

Chaewon menggelengkan kepalanya kala menjawab pertanyaan Lee Dabin, guru menggambarnya di sekolah. Wanita itu hanya tersenyum kecil, selalu tampak memaklumi.

"Kemarin aku menggambar lagi, Ssaem," ucap Chaewon riang, lalu merongoh tas sekolahnya. "Hyunjin memintaku untuk menggambar kamera, tapi tak ada satupun orang di rumah yang punya."

[02] ethereal | kim chaewon ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang