アウトロ ―épilogue.

348 88 10
                                    

"Apa kau sudah siap?"

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Apa kau sudah siap?"

Chaewon yang tengah memasukkan barang terakhirnya ke dalam tas menolehkan kepala, lalu menemukan Wooseok dan Younghoon yang kini berdiri di depan pintu kamarnya. Tatapan mereka begitu sendu, cukup membuat gadis itu merasa canggung.

"Kenapa kalian tidak masuk saja?" tukas Chaewon, lalu tertawa kecil untuk mencairkan suasana.

"Ibu bilang kau harus cepat, kami tidak mau menghambatmu di dalam," balas Younghoon.

"Terserah―"

"Give me a hug before our father coming in."

Chaewon tersenyum setelah mendengar permintaan Wooseok barusan, lalu mulai mendekati lelaki itu dan memeluknya erat. Rasanya sungguh berat untuk berpisah, namun mau bagaimana?

Younghoon yang awalnya hanya menonton tergerak juga, lalu dengan lengan panjangnya lelaki itu merangkul kedua saudaranya. Chaewon yang berada di sela-sela mereka rasanya ingin menangis saja, namun entah kenapa air mata miliknya tidak mau turun, sepertinya.

"Ah, maafkan kami, Chae," ucap Wooseok, berat. "Actually, we want to go but you surely know what happened."

"That guy is crazy, we can't escape his control at all," sambung Younghoon.

"Yeah, I completely understand," Chaewon mendesah pelan, masih merasa kecewa. "Seharusnya kalian―"

"Can we go now, Kim Chaewon?"

Ketiga saudara itu kompak menolehkan kepala, lalu menemukan sosok Jiwon yang tampak berdiri di sana. Wanita itu spontan menyunggingkan senyumnya, cukup membuat perasaan Chaewon menghangat.

"I know this is hard for you all, but that is the way, sometimes the world is unjust on one side," Jiwon memberikan gestur pada Chaewon untuk mendekat. "For now, we are the ones who have to go. Maybe things will get better here, we never know it, right?"

"I will miss you already," tukas Wooseok, pelan. "Sorry, I can't take care of you well here."

"Me too." lanjut Younghoon.

Jiwon tertawa kecil kemudian, "Don't be a fragile man, you two must take good care of your father here."

"But he has that woman, don't care too much," Wooseok memutar bola matanya, malas.

"Don't be like that, we are already divorced but he still your father―"

"Wait, what? What did you say? Divorced?" Chaewon terkejut, merasa tidak percaya dengan pendengarannya barusan. "Am I the only one who just found out?"

"No, you're not alone. They are the same," Jiwon tersenyum, menenangkan. "Don't discuss it, that was two days ago,

"So, do we have to cuddle now? Before me and Chaewon leave, maybe?"

[02] ethereal | kim chaewon ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang