Amar ma’ruf (mengajak kebaikan) dan nahi munkar (mencegah kemungkaran) merupakan perkara penting dalam urusan agama termasuk di dalam keluarga.
.
Mungkin semua kita sudah memahami bahwa setiap kita adalah pemimpin yang akan dimintai pertanggung-jawabannya. Termasuk juga seorang suami dalam keluarga, adalah pemimpin dalam keluarga yang akan dimintai pertanggung-jawabannya terhadap keluarganya.
.
Wanita muslimah memiliki andil yang sangat penting dalam amar ma’ruf nahi mungkar, tanpa peran seorang ibu atau istri dirumah, amar ma’ruf nahi mungkar sulit untuk terlaksana.
.
Karena menyeru kepada kebaikan dan mencegah kemungkaran harus diwujudkan mulai dari komunitas yang terkecil yaitu keluarga, kemudian komunitas yang lebih besar lagi dan begitulah seterusnya.
.
Amar ma’ruf nahi mungkar tak selalu dalam perkara-perkara besar, dengan mendidik anak dengan didikan islami sejak kecil, mengajarkan mereka sholat, membiasakan anak kepada sifat-sifat baik dan menjauhi sifat-sifat buruk juga termasuk amar ma’ruf nahi mungkar. Mengingatkan suami untuk sholat berjamaah ke masjid ketika adzan berkumandang, mengingatkan suami ketika berbuat salah atau maksiat juga termasuk amar ma’ruf nahi mungkar.
.
Wanita muslimah akan selalu memiliki peran penting dalam suatu masyarakat. Bahkan jika suatu masyarakat ingin membentuk generasi kedepan yang lebih baik, mereka harus memperbaiki perempuan-perempuan mereka, karena merekalah calon-calon ibu yang akan menjadi sekolah pertama bagi anak.
.
Jika amar ma’ruf nahi mungkar sudah terwujud dalam suatu keluarga, maka akan memberikan buah yang sangat berharga, diantaranya:Pertama, suami akan terbantu untuk menjadi suami yang baik.
Istri yang menunaikan kewajibannya sebagai seorang Istri, membuktikan ketulusan cintanya kepada sang suami, dan menginginkan kebaikan bagi suaminya serta perhatian kepada urusan agama suami akan menuai buah dari usahanya. Andai sebelumnya suami memiliki banyak kekurangan dalam melaksanakan agama, ia akan termotivasi untuk menutupi kekurangan-kekurangannya tersebut, jika suami adalah orang yang sholeh, dengan dukungan istri ia akan semakin mantap berpegang kepada agama. Dan itu semua buahnya akan kembali kepada istri dan anak-anak.
Kedua, terciptanya keluarga rabbani.
Jika suami sudah baik, menjadi pemimpin yang baik untuk keluarga, maka anak-anakpun akan mudah didik menjadi generasi yang sholeh dan sholehah. Mendidik dan membesarkan anak untuk menjadi pribadi yang religious memang tak mudah, membutuhkan pengorbanan yang tidak sedikit dari orang tua. Tapi percayalah bahwa Allah Ta'ala tak akan menyia-nyiakan usaha tersebut. Suatu saat orang tua akan menuai hasil jerih payahnya mendidik anak ketika mereka tumbuh menjadi anak sholeh/sholehah yang berbakti kepada orang tua. (Hisbah.net)
____.📮CHANNEL FIQIH WANITA OFFICIAL
.
🌐 Instagram : https://www.instagram.com/fiqihwanita_🌐 Instagram : https://www.instagram.com/fikihmuslimah_
💠 Telegram : t.me/fiqihwanitaofficial
KAMU SEDANG MEMBACA
FIQIH WANITA
SpiritualSeputar Hukum, Inspirasi dan Solusi Muslimah. . SEBAIK-BAIKNYA TULISAN ADALAH TULISAN YANG BERMANFAAT!!! . jangan malas membaca!!! Oiyaa.. bagi yang nak ambil.., ambil aja yaa nggk usah izin juga gpp kok... . selamat membaca yah mentemen. :) . DIP...