Sebelum menikah, lelaki dan perempuan jomblo memiliki cita-cita, harapan dan keinginan yang tinggi. Bahkan bisa lebih tinggi dari langit.
Setelah menikah, masing-masing dari mereka tidak bisa lagi ngotot demi mencapai cita-cita pribadi tersebut. Ada pasangan yang harus diajak sharing untuk merumuskan cita-cita dan harapan bersama.
Maka tuntaskan ini saat ta'aruf dan jangan menjadi bahan konflik setelah menikah.
Jika terjadi benturan harapan dan keinginan, diskusikan dari hati ke hati untuk mencari solusi. Tatkala masih dalam tahap ta'aruf, masih ada opsi untuk tidak melanjutkan ke jenjang pernikahan jika tidak berhasil mendapatkan titik temu dari perbedaan itu.
Namun setelah menikah? Jika keduanya ngotot dan tidak mau menyesuaikan harapan dan keinginan, bagaimana ada kebahagiaan? Bagaimana ada penyatuan? Bagaimana ada kesejiwaan?
Pernikahan itu berkorban untuk pasangan.
Jika tidak mau berkorban, yang ada hanya pertengkaran. Yang ada hanya konflik berkepanjangan. Yang ada hanya tumpukan kekecewaan.
(By cahyadi_takariawan)
__________📮CHANNEL FIQIH WANITA OFFICIAL
.
🌐 Instagram : https://www.instagram.com/fiqihwanita_🌐 Instagram : https://www.instagram.com/fikihmuslimah_
💠 Telegram : t.me/fiqihwanitaofficial
![](https://img.wattpad.com/cover/219736861-288-k238111.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
FIQIH WANITA
Tâm linhSeputar Hukum, Inspirasi dan Solusi Muslimah. . SEBAIK-BAIKNYA TULISAN ADALAH TULISAN YANG BERMANFAAT!!! . jangan malas membaca!!! Oiyaa.. bagi yang nak ambil.., ambil aja yaa nggk usah izin juga gpp kok... . selamat membaca yah mentemen. :) . DIP...